Edu Profesi, Ajak Siswa PAUD Cegah Korupsi

  • 12 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Mengenalkan antikorupsi pada siswa Taman Kanak-kanak, mengapa tidak? Seperti yang dilakukan di Aula Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Boyolali, yang berada di area Alun-Alun Lor Boyolali.

Selama sebulan sejak Rabu (10/3/2020), sedikitnya 13.200 siswa TK dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bakal memenuhi tempat itu. Mereka mengikuti kegiatan edu profesi yang diselenggarakan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kabupaten Boyolali.

Agar mereka memahami tema Antikorupsi dan Saber Pungli, pembelajarannya dilakukan lebih menarik. Ruangan di lantai dua disulap menjadi wahana dengan desain yang menarik dan menggambarkan berbagai profesi, seperti Polisi, TNI, dokter, petugas pemadam kebakaran dan sebagainya. Siswa yang mengunjungi stan akan diberikan penjelasan tentang profesi tertentu secara langsung, menggunakan alat peraga seperti boneka, hingga menonton film tiga dimensi. Pesan yang diusung, mengajak anak untuk berperilaku disiplin dan menghargai sesama, yang merupakan kunci pokok penanaman karakter sejak dini.

Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia-Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) di Boyolali, Salamah, menjelaskan, kegiatan tersebut untuk mengenalkan budaya karakter pada anak, termasuk menghindari korupsi. Dengan wahana edukasi tersebut akan memberikan satu pembelajaran yang hebat dan kuat, menambah nilai plus karakter.

“Kami berharap anak paham betul tentang antikorupsi,” terangnya saat ditemui di lokasi kegiatan, Kamis (12/3/2020).

Wakil Bupati Boyolali, M Said Hidayat yang berkesempatan meninjau lokasi kegiatan didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, mengapresiasi kegiatan tersebut. Pihaknya berharap dengan metode pembelajaran seperti itu, mampu menciptakan generasi Boyolali yang hebat.

“Tampak adik-adik TK generasi ke depan Boyolali, hadir penuh kegembiraan dan senyum giat, melakukan sekolah merdeka ala Boyolali dalam rangka menyosialiasikan Saber Pungli dan pendidikan karakter, yang dapat ditanamkan sejak dini. Tentunya harus kita dukung terus menerus sehingga ke depan Boyolali melahirkan generasi hebat yang terdidik mulai usia dini,” terang Said singkat.

Di tempat yang sama Inspektur Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali, Insan Adi Asmono menyampaikan, agenda yang akan melibatkan sebanyak 535 lembaga pendidikan itu, sekaligus untuk menanamkan budaya integritas.

“Tugas tiap generasi itu melanjutkan dan menerapkan budaya yang baik, salah satunya adalah budaya integritas. Inspektorat Boyolali berinisiasi bagaimana menanamkan budaya integritas, antikorupsi dan budaya memberi manfaat kepada sesama,” terang Insan.

Menurutnya, pengenalan dan penanaman budaya integritas, tepat diterapkan sejak anak usia dini, yakni pada jenjang PAUD dan TK.

“Integritas antikorupsi harus ditanamkan sejak dini. Oleh karena itu salah satu sasaran pengembangan budaya ini adalah anak-anak di lingkungan TK dan PAUD. Harapan kami mereka di masa depan akan memiliki kehidupan yang lebih baik dari kita semua,” tandas Insan.

Penulis : Kontributor Boyolali
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait