2.000 Durian Lokal Diserbu Masyarakat Wonogiri

  • 24 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Wonogiri – Jajan Durian Lokal digelar Pemkab Wonogiri untuk mengangkat eksistensi citra Wonogiri sebagai penghasil buah durian, Jumat (24/1). Bertempat di Tugu Ireng, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, sekitar 2.000 durian produk lokal Wonogiri bisa dinikmati oleh masyarakat. Kegiatan itu dikolaborasikan dengan agenda ngopi asli Wonogiri, dan minum jamu ala cafe.

“Kami selenggarakan kegiatan ini dengan harapan  supaya bisa berlangsung rutin setiap tahun. Tapi kali ini kami menambah dengan stan jamu gendong dan minum jamu ala cafe. Apa itu minum jamu ala cafe? Yaitu rempah-rempah atau jamu cara membuatnya seperti proses menyeduh dan menyajikan kopi di cafe,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Wonogiri, Wahyu Widayati, SE, M.Pd.

Selain produk jamu dan aneka kopi Wonogiri, terdapat pula UMKM lokal andalan Wonogiri, seperti roti gaplek, melon, semangka, buah naga organik, bibit durian, dan hasil-hasil pertanian. “Jadi bukan hanya durian yang menjadi potensi unggulan Kabupaten Wonogiri, masih banyak produksi hasil pertanian dan perkebunan yang perlu terus didorong menjadi komoditas yang memiliki daya saing baik di tingkat lokal, maupun nasional, bahkan bila perlu go international. Seperti buah naga dari Kecamatan Nguntoronadi yang pemasarannya sudah menembus Eropa dan Amerika,” imbuhnya.

Hadir dalam acara Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Wakil Bupati Edy Santosa, Ketua TP PKK dr. Verawati Joko Sutopo, M.Sc, OPD, dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Harapan besar dari pelaksanaan kegiatan ini adalah promosi bagi produk pertanian lokal Kabupaten Wonogiri serta menjadi wadah bagi para petani dan produsen tanaman pertanian untuk mengembangkan usaha di kemudian hari. “Satu hal dari Kabupaten Wonogiri, ada potensi kopi yang dikatakan belum digarap dengan baik. Beruntung pada era revolusi industri 4.0 sekarang ini, banyak faktor yang kemudian membawa kopi Wonogiri muncul ke permukaan. Melalui media sosial maupun jaringan perdagangan online, peluang selalu ada, produk baru bermunculan, termasuk kopi Wonogiri yang tanamannya dapat tumbuh baik di sejumlah wilayah yang memenuhi syarat bagi tumbuhnya tanaman kopi,” terang Bupati.

Mengedukasi petani menjadi sangat penting dalam memasuki era modern yang semakin dikuasai teknologi dan informasi. Sehingga strategi memajukan sektor pertanian harus juga menyertakan penguasaan teknologi sebagai cara mempercepat pengembangan produksi dan pemasaran. “Selanjutnya dilakukan kajian kreatif lain, melakukan inovasi menjadi produk yang kekinian, agar mampu menjangkau pasar yang semakin luas. Sebagaimana mengemas jamu tradisional dengan sajian ala cafe, menjadikan minum jamu sebagai bagian dari kehidupan modern yang sehat, dengan tetap berpijak pada nilai tradisi yang ada,” imbuhnya.

Bupati berharap, kegiatan seperti ini terus dikembangkan, menjadi wadah aktifitas warga, dan  agar menjadi bagian dalam mengembangkan kesejahteraan masyarakat. Memberikan ruang bagi pengusaha muda, menciptakan iklim usaha yang sehat, dan memberikan dukungan berupa fasilitas dan sarana prasana lain yang dibutuhkan, sehingga terbentuk sinergi antara sektor pertanian, perkebunan, perdagangan, sebagai wujud hadirnya pemerintah dalam menjawab kebutuhan warga. “Dengan tata kelola yang baik, pendekatan pola pemasaran dan promosi yang gencar, muncul optimisme bahwa setiap potensi di Kabupaten Wonogiri menjadi gerbang untuk mewujudkan kehidupan yang semakin baik.” (est)

Berita Terkait