“Kamandaru”, Jawaban Agar Pramuka Pelajar Tak Bosan Hadapi Pandemi

  • 22 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Masa pandemi virus Corona (Covid-19) yang membuat para pelajar menuntut ilmu di rumah, bukan berarti membuat mereka tak bisa berkreasi. Lihat saja karya yang dikirimkan sejumlah pramuka pada ajang Saka Widya Budaya Bakti (SWBB) Scout Challenge Kwartir Daerah Jawa Tengah.

 

Bertajuk Kamandaru, yakni Pramuka Mandiri dari Rumah, mereka berupaya menunjukkan kemampuan terbaiknya. Mulai dari video mendongeng, vlog, iklan layanan masyarakat, film pendek pramuka dari rumah. Ada pula cerdas cermat kepramukaan daring, inovasi kewirausahaan pramuka, cerpen kolaboratif, dan tari tradisional kolaboratif.

 

Ketua Kwarda Jateng Atikoh Ganjar Pranowo mengapresiasi kreativitas pramuka tersebut. Menurutnya, di masa pandemi seperti sekarang, bukan berarti pramuka berleha-leha. Justru masa ini mereka dituntut cepat menyesuaikan diri, tidak berputus asa, bahagia, dan bermanfaat untuk orang banyak.

 

“Dalam situasi sekarang banyak pelajar yang mengeluh, bosan kegiatan seperti ini saja. Nah, SWBB ini memberikan jawaban, kita survive, kita tetap bahagia, kita tetap bermanfaat untuk masyarakat banyak,” ujarnya, saat membuka SWBB Scout Challenge, melalui aplikasi Zoom, dari Rumah Dinas Gubernur (Puri Gedeh), Sabtu (22/8/2020).

 

Atikoh menambahkan, pandemi Covid merupakan tantangan, di mana pada masa adaptasi kenormalan baru, semua dituntut survive. Termasuk, para generasi muda. Bahkan bisa dikatakan masa pandemi merupakan kesempatan emas untuk menambah ketrampilan dan pengalaman, sekaligus menimba ilmu dan teknologi. Sebab, banyak aktivitas yang bisa dilakukan melalui daring, seperti zoom dan medsos, untuk berkegiatan, mengingat kegiatan silaturahmi, kemah, gathering, diminta untuk dihindari demi mencegah penularan Covid-19.

 

“Ini pelajaran kecakapan hidup. Juga mendukung kegiatan pemerintah untuk tetap di rumah. Tidak usah pergi-pergi, keluar rumah hanya untuk hal yang sangat penting, dengan memperhatikan protokol kesehatan,” ungkapnya.

 

Tak hanya itu, imbuh Atikoh, mereka juga mesti bisa memberi semangat, memotivasi orang lain, memberikan energi positif pada lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara. Praktikkan semua yang pernah diperoleh di sekolah, pangkalan pramuka, dan sebagainya. Dia juga meminta agar pramuka terus mengedukasi masyarakat, jika pandemi belum berakhir sehingga warga diminta terus disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

 

“Itulah yang menunjukkan kita adalah pramuka sejati. Karena pramuka itu tidak mengenal putus asa, mandiri. Pramuka itu selalu berinovasi,” bebernya.

 

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan PAUD Disdikbud Jateng Djayeng Baskoro sebagai pihak penyelenggara mengungkapkan, sesuai tema, Kamandaru, para pramuka dituntut produktif, berkreasi dan berinovasi dari rumah. Mereka mesti tetap tanggung dalam situasi apapun, dan bisa mengatasi masalah.

 

Karenanya, SWBB Scout Challenge melombakan 11 kategori, pada 22, 29, 30 Agustus 2020. Di antaranya, video mendongeng, vlog, iklan layanan masyarakat, film pendek pramuka dari rumah, cerdas cermat kepramukaan daring, inovasi kewirausahaan pramuka, cerpen kolaboratif, dan tari tradisional kolaboratif.

 

“Melalui SWBB Scout Challenge ini, kami berharap pramuka tetap bisa menunjukkan aktivitas produktif, menghadapi tantangan dalam kondisi apa pun, dan tetap semangat,” tandasnya. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait