Atikoh : Perempuan Modern Adalah “Playmaker” Pemberantasan Covid-19

  • 21 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, merupakan tonggak kebangkitan emansipasi perempuan Indonesia. Di tengah pandemi Covid-19, perempuan juga dituntut ikut menghalau persebaran virus Corona.
Diskusi tersebut yang mengemuka, saat seminar daring yang diselenggarakan oleh civitas akademika Unnes, bertajuk “Peran Wanita dalam Penanggulangan Pandemi Global Covid-19”. Acara yang diikuti sekitar 100 peserta lewat dunia maya itu, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo menjadi narasumber utama, bersama Ketua Pusat Informasi Penanggulangan Covid-19 Unnes Yuni Wijayanti.
Pada paparannya, Atikoh yang juga istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menganalogikan kondisi negara bak sebuah klub sepak bola, yang tengah menghadapi Pandemi Covid-19. Pemerintah bak pelatih yang memberikan petunjuk dengan berbagai peraturan dan regulasi.
“Kiper itu tenaga medis. Sementara masyarakat itu sebagai garda terdepan layaknya back (pemain belakang). Kalau kita perempuan tak ubahnya seperti playmaker (pengatur serangan). Bertanggungjawab akan kebutuhan gizi, kita cereweti anggota rumah tentang protokol kesehatan,” ujar Atikoh, di Rumah Dinas Gubernur (Puri Gedeh), Selasa (21/4/2020).
Ia juga menitipkan pesan agar selalu mencuci tangan, olahraga ringan, minum vitamin, menjaga imunitas dengan makanan sehat dan menghindari stres serta berdoa.
“Ingat, hindari stres (tekanan pikiran). Caranya dengan mengalihkan pikiran negatif dengan hobi, hanya membaca berita dari sumber terpercaya, puasa baca berita dari WA grup. Karena kalau kita berpikiran positif bisa meningkatkan imunitas tubuh,” imbuh ibu satu anak ini.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Pusat Informasi Penanggulangan Covid-19 Unnes Yuni Wijayanti. Menurutnya, pikiran negatif justru bisa menurunkan daya tahan tubuh.
“Memang betul apa yang diucapkan Bu Ganjar, pikiran positif bisa meningkatkan imunitas. Saya pun sehabis tugas di Puslakes (Pusat Layanan Kesehatan) Unnes, langsung mandi, lihat tanaman dan itu membantu menghilangkan stres,” jelasnya.
Yuni menambahkan, peran perempuan memang luar biasa. Dia mengurusi anak, suami, bahkan lingkungan sanitasi rumah. Termasuk dalam mencegah penularan Covid, perempuan memegang peran besar.
Aktivitas perempuan yang tak bisa lepas dari belanja, membuat harus berhubungan dengan banyak orang, terutama tukang sayur. Dia pun memberikan tips berbelanja yang aman, yakni hanya membeli barang jika penjualnya mengenakan masker. Selain itu, hindari penularan dari perantara uang, dengan tidak menunggu uang kembalian.
“Seperti yang saya lakukan. Saya langsung berikan uang Rp500 ribu ke penjual sayur, kemudian saya pakai catatan, tiap hari belanjaan saya berapa. Jadi, saya tidak terima uang kembalian untuk memperkecil penularan virus. Karena perempuan mesti belanja,” bebernya.
Kemudian, ia juga mengingatkan agar masyarakat dapat menaati imbauan pemerintah. Seperti, tinggal di rumah, memperhatikan masakan yang tersaji di rumah sampai dikonsumsi, hingga menghindari berkumpul beramai-ramai dalam satu tempat.
“Jika berkumpul ramai, kemungkinan tertular lebih banyak. Fasilitas kesehatan pun bisa kewalahan. Untuk itu tetap di rumah,” pesan Yuni.
Ketua Dharma Wanita UnnesĀ  Barokah Isdiyanti berharap, forum tersebut bisa menambah wawasan baru tentang perempuan dan Covid-19. Ia pun mengimbau, agar pengetahuan yang diperoleh bisa disebarkan ke khalayak umum. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait