Agresif Lakukan Tes Covid-19, Jauh Lebih Baik

  • 10 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong Kabupaten Brebes untuk meningkatkan pemeriksaan spesimen Covid-19. Sebab, pemerintah provinsi melihat tes yang dilakukan Kabupaten Brebes masih perlu ditingkatkan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan sampai saat ini pihaknya melihat masih ada kabupaten dan kota yang rendah dalam melakukan tes Covid-19. Kabupaten Brebes merupakan satu di antara wilayah yang masih harus ditingkatkan dalam pelaksanaan tesnya.
“Kemarin saya lihat Brebes. Brebes paling rendah, maka Brebes akan kita dampingi. Akan kita bantu apa persoalannya, agar nanti bisa kita seriusi untuk melakukan tracing,” kata Ganjar usai rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantor Gubernur Jawa Tengah di Kota Semarang, Senin (10/8/2020).
Menurutnya, Brebes merupakan wilayah dengan jumlah penduduk yang banyak. Yakni sekitar 1,8 juta orang. Idealnya, kota dengan penduduk berjumlah besar seperti Brebes dituntut lebih agresif, seperti yang dilakukan di Kota Semarang. Dia memuji langkah Kota Semarang yang dengan sadar melakukan tes sampai akhirnya melebihi target.
“Sehingga kalau kita lihat, Kota Semarang seperti ini. Merahnya juga merah mendekati marun. Apa yang terjadi? Agresif, dan itu jauh lebih baik,” ujar Ganjar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo menuturkan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Kabupaten Brebes untuk mengetahui permasalahan masih rendahnya tes Covid-19 di sana.
“Kalau masalahnya tenaga, sarana, VTM kan kita support. Kita support semua. Tenaga kita kirim juga,” kata Yulianto ditemui usai mengikuti rapat.
Dia mendorong Pemkab Brebes agar lebih semangat dalam melakukan tes. Bagaimana pun Covid-19 ada, dan banyak yang terinfeksi.
Menurutnya, hingga saat ini ada 157.006 tes Covid-19 yang dilakukan di seluruh Jateng. Dia berharap seluruh kabupaten/ kota semakin intensif melakukan tes. Terutama pada kelompok rentan, seperti kalangan lansia, ibu hamil, sampai mereka penderita penyakit penyerta. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait