Losari Bersiap Menuju Desa Mandiri

  • 15 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

PURBALINGGA – Desa Losari Kecamatan Rembang, Purbalingga terus berbenah menyiapkan diri menjadi Desa Mandiri.

Hal itu diungkapkan Kepala Desa Losari Harwanto saat menerima kunjungan Bupati Purbalingga pada kegiatan Bupati Tilik Desa, di Balai Desa Losari, Jumat (13/9/2019) malam. Dijelaskan, dalam RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) pihaknya akan melakukan akselerasi pembangunan, terutama yang dapat berimbas kepada peningkatan pendapatan asli desa (PADes).

“Mulai 2020 mendatang, kami berkomitmen melakukan pengelolaan sampah. Selain untuk mengatasi permasalahan sampah di desanya, juga untuk mengubah sampah menjadi pendapatan desa,” ujar Harwanto.

Dia yakin, jika APBDes Losari meningkat, desanya bakal menjadi mandiri. Sehingga, mulai 2020 nanti harus ada program perubahan yang dapat menambah pendapatan desa.

Selain pengelolaan sampah, lanjut Harwanto, pihaknya bersama pemuda dan jajaran lembaga desa juga sudah merancang adanya pembangunan lapangan sepak bola bertaraf nasional, pengembangan pariwisata, dan lapangan futsal.

“Semua kegiatan kita laksanakan secara bertahap mulai 2020, kemudian kolam renang dan fasilitas wisata pada 2021. Berikutnya fasilitas lapangan futsal,” jelasnya.

Bupati Purbalingga Dyah hayuning Pratiwi yang hadir bersama suami Rizal Diansah, didampingi Ketua DPRD HR Bambang Irawan dan sejumlah pimpinan SKPD, mendukung berbagai program yang dirancang untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di desa. Pemerintah daerah pun akan memberikan fasilitasi ketika geliat masyarakat sudah terbukti, bukan sebatas rencana.

“Tentu pemda akan memberikan fasilitasi. Namun tunjukan dulu kalau masyarakat dan pemerintah desanya benar-benar berkomitmen tinggi pada program yang direncanakan,” kata wanita yang akrab disapa Tiwi ini.

Terkait permasalahan sampah, lanjut bupati, yang pertama harus dilakukan, mengubah kebiasaan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi jika membuang sampah di sungai.

“Tentu ini harus menjadi komitmen bersama terlebih dahulu. Pemerintah desa berkomitmen untuk menjalankan upaya pengolahan sampah. Masyarakatnya juga harus berkomitmen untuk tidak membuang sampah sembarangan, namun mau melakukan pemilahan dan pemanfaatan sampah sehingga bernilai ekonomi,” ujar Tiwi.

Bupati menegaskan, saat ini pemkab melalui Dinas Lingkungan Hidup mempunyai program “Pos Emas” atau Gerakan Pilah Olah Sampah meningkatkan Ekonomi Masyarakat. Melalui program tersebut, pemkab mendorong semua kalangan agar mampu melakukan pengolahan sampah dari rumah tangga.

“Mungkin nanti pemintaan bantuan kendaraan roda tiga untuk pengangkutan sampah dapat direalisasikan, salah satunya untuk pengelolaan sampah di Desa Losari,” bebernya.

Tak kalah penting, ujar bupati, peran pemuda juga harus kompak dalam mendukung kemajuan desa. Berbagai program pemkab juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung peran serta pemuda di desa. Seperti program apresiasi seni yang digulirkan untuk tiap kecamatan dapat di dimanfaatkan pemuda untuk mengembangkan seni budaya di desanya. Sedangkan untuk meningkatkan daya saing, generasi muda dapat memanfaatkan program pelatihan yang diselenggarakan oleh UPT Balai Latihan Kerja yang dikelola oleh Dinas Tenaga Kerja Purbalingga.

“Melalui kegiatan Karang Taruna Mandala Giri, saya berpesan, generasi muda Losari harus memiliki keterampilan yang unggul, pengetahuan yang luas dan perilaku yang baik,” pesan Tiwi.

Sebagai informasi, Bupati Tilik Desa merupakan program yang sudah berjalan lama, namun saat ini konsepnya diubah. Melalui kegiatan itu dimaksudkan jajaran pemerintahan dapat menyapa masyarakatnya lebih dekat. Selain itu dapat melihat langsung geliat pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan yang ada di desa.

Pada kegiatan Tilik Desa kali itu, Bupati melaksanakan dialog dengan warga desa Losari di Aula Balai Desa setempat pada Jumat malam (13/9). Usai dialog, Bupati bersama Ketua DPRD dan rombongan menginap di rumah warga. Pagi harinya, Sabtu (14/9) Bupati mengawali kegiatan dengan berjalan kaki dan mampir di Pasar Grumung atau Pasar Badog Desa Losari. Di tempat itu bupati dan rombongan berkesempatan sarapan pagi dan memborong kuliner tradisional yang dijajakan masyarakat.

Selanjutnya, bupati senam bersama di lapangan Baciropeni. Kegiatan terakhir Bupati Tilik Desa, berupa peletakan batu pertama pembangunan Masjid Jami’ Baitussalaam menjadi berlantai tiga yang rencananya bakal menghabiskan anggaran Rp4,3 miliar. Saat ini pihak panitia pembangunan masjid telah berhasil mengumpulkan dana mencapai Rp,2,2 miliar dari potensi masyarakat sebesar Rp2,8 miliar. Bupati Purbalingga, berkomitmen mambantu melalui bantuan hibah sebesar Rp100 juta.

Penulis : Humas Purbalingga

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait