Kota Magelang Buka Seleksi Riset Unggulan Daerah 2019

  • 24 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

MAGELANG – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang kembali menyelenggarakan seleksi Riset Unggulan Daerah (RUD) 2019. Kegiatan yang dimulai sejak tahun 2010 tersebut bertujuan untuk mewadahi para peneliti dalam melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta penerapan teknologi daerah.

Kepala Balitbang Kota Magelang, Arif Barata Sakti, mengatakan kegiatan RUD terbuka bagi peneliti baik individu maupun kelompok untuk melakukan penelitian dan meningkatkan kemampuan sumber daya ilmiah masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, kita dorong partisipasi masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah pembangunan daerah yang sangat mendesak. Serta membangun jaringan kerjasama antara peneliti dengan pemerintah daerah,” terang Arif, Jumat (24/5/2019).

Hasil-hasil dari penelitian yang dilakukan nantinya akan menjadi bahan acuan dan pertimbangan pemerintah dalam mengambil suatu kebijakan.

“Sehingga pemerintah, dalam hal ini OPD, ketika  melakukan langkah memiliki pedoman yang bisa dipertanggungjawaban secara akademis,” imbuh Arif.

Dia mencontohkan karya RUD 2018 hasil penelitian Drh. Tauhid dan tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tentang populasi kepadatan/tingkah laku daya dukung habitat dan konflik dengan manusia, digunakan oleh Dinas Pertanian Kota Magelang untuk mengatasi masalah monyet ekor panjang di Gunung Tidar

Total dana penelitian yang akan digelontorkan untuk RUD 2019 mencapai Rp 40 juta, yang akan dibagi untuk dua RUD terbaik. Hadiah tersebut berupa dana yang selanjutnya dipakai untuk membiayai proses penelitian. Arif berujar, RUD terbuka tidak hanya untuk peneliti dari Kota Magelang tapi juga luar daerah.

“Yang jadi penilaian utama diantaranya kesesuaian tema, yakni tentang permasalahan Kota Magelang, syarat administrasi dan juga latar belakang peneliti,” sebut Arif.

Untuk RUD 2019 ini, Balitbang menentukan dua tema/fokus penelitian, yakni tentang pengaruh aktivitas masyarakat terhadap pencemaran air tanah di Kota Magelang, terutama terhadap pencemaran Bakteri E. Coli dan Salmonella. Fokus kedua tentang pengembangan pengelolaan persampahan dengan metodeBlack Soldier Fly (BSF) di Pasar Gotong Royong.

“Sejauh ini sudah ada 14 judul proposal RUD yang masuk. Semua akan diseleksi oleh tim juri dari Kemenristekdikti, Bappeda, Disperindag, Dispertan dan akademisi UGM,” sebutnya.

Adapun jadwal pelaksanaan telah dimulai dengan kegiatan sosialisasi  pada tanggal 18 Maret 2019, seleksi proposal 10 Mei 2019, pengumuman calon pemenang 24 Mei 2019, penetapan pemenang 28 Mei 2019, pelaksanaan penelitian dari 3 Juni – Agustus 2019 sampai proses pencairan dana untuk dua RUD terbaik pada tanggal 31 September 2019.

Penulis : humaspemkotmagelang

Editor : WH/DiskominfoJtg

Caption Foto : Paparan para peneliti yang masuk dalam seleksi riset unggulan daerah (RUD) 2019 di Aula Balitbang Kota Magelang, Rabu (22/5/2019) lalu.

Berita Terkait