Kontribusi Pariwisata Kabupaten Semarang Capai 19%

  • 18 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

UNGARAN – Pemkab Semarang memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan ekonomi kreatif warga dalam membangun sektor pariwisata. Di antaranya, mengajak warga membuat aneka produk cinderamata maupun kudapan khas setempat.

“Sehingga warga sekitar lokasi wisata ikut menikmati keuntungan dari adanya tempat wisata itu,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono saat menerima kunjungan kerja Bagian Perekonomian Kabupaten Cianjur di Gedung Dharma Satya Kompleks Kantor Bupati Semarang di Ungaran, Jum’at (19/10/2019) pagi.

Menurut Gunawan, pengembangan pariwisata berbasis ekonomi warga, menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah yang cukup besar. Kontribusi sektor pariwisata Kabupaten Semarang saat ini tercatat mencapai 19 persen dan menduduki peringkat kedua setelah sektor industri. Padahal sebelumnya berada pada peringkat ketiga, di bawah sektor pertanian.

“Perkembangan ini menunjukkan usaha produktif sektor pariwisata yang berbasis ekonomi warga semakin menggeliat. Terutama pengembangan desa wisata yang semakin berkembang. Selain itu pengembangan destinasi wisata andalan juga tetap dilakukan,” ungkapnya.

Ditambahkan, saat ini ada sekitar 35 desa wisata yang telah dan terus mengembangkan usahanya. Pemkab Semarang melalui Dinas Pariwisata melakukan pendampingan agar dapat menarik minat wisatawan berkunjung. Selain tempat dan atraksi wisata, juga dikembangkan kuliner dan kerajinan khas setempat guna mendongkrak daya tarik desa wisata.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Cianjur Hilman Sujadi mengatakan, karakteristik pariwisata di Kabupaten Semarang dinilai hampir sama dengan yang dimiliki Cianjur. “Pariwsiata Kabuapten Semarang kami lihat berkembang pesat. Karakteristiknya juga tidak jauh berbeda dengan Cianjur. Kami ingin mengetahui pola dan strategi pengembangannya,” katanya.

Hilman menerangkan, lokasi tujuan wisata di Cianjur yang terpencil dan jauh dari akses jalan utama menjadi kendala pengembangan. Sedangkan di Kabupaten Semarang, dengan kondisi yang hampir sama, pengembangannya justru lebih maju. Hilman berharap dapat meniru pola pengembangan yang dilaksanakan Pemkab Semarang untuk diterapkan di daerahnya.

 

Penulis : Junaedi, Diskominfo Kab Semarang

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait