‎Dua Jembatan Baru di Temanggung Siap Sambut Arus Mudik 2019

  • 23 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Temanggung, MediaCenter –Sambut arus mudik – arus balik tahun 2019 Kabupaten Temanggung berbenah memperbaiki dan membangun infrastruktur jalan raya. Salah satu infrastruktur yang telah selesai dibangun adalah Jembatan Sungai Progo dan Jembatan Sigaleh.

Pada Selasa (21/5/2019) Bupati Temanggung, Al Khadziq secara resmi membuka pengoperasian jembatan Sungai Progo di Kecamatan Kranggan dan jembatan Sigaleh di Kecamatan Parakan. Upacara simbolis pemotongan pita dilaksanakan di depan jembatan Progo.”Sejak zaman pra-kemerdekaan, Temanggung menjadi wilayah penting, penghubung tiga kawasan meliputi, Banyumas, Kedu, dan Pekalongan. Temanggung juga penting sebagai lalu lintas mobilisasi keamanan di jalur tengah,” ungkap Khadziq.

Jembatan Progo merupakan saksi sejarah dalam perang kemerdekaan Republik Indonesia. Menurutnya, di jembatan Progo inilah terjadi pembantaian pasukan Republik oleh tentara Belanda.”Di sebelah ini (sebelum memasuki jembatan dari arah Kranggan menuju Temanggung), ada makam pahlawan yang gugur kala itu termasuk Pahlawan Bambang Sugeng‎,” tuturnya.

Diharapkan dengan beroperasinya dua jembatan tersebut, akan memperlancar arus lalulintas di kawasan Temanggung jelang arus mudik-arus balik lebaran 2019.

Diungkapkannya, yang menjadi masalah saat ini adalah kondisi jalan nasional yang dirasa cukup sempit, sehingga diusulkan pelebaran ke Dirjen Bina Marga melalui Balai Pelaksana Jalan Wilayah II Jawa Tengah-DIY.”Kita minta prioritas pelebaran jalan dari Temanggung menuju Parakan lewat Kedu yang sekarang masih sempit, ” terangnya.

Penyediaan lahan ‎untuk pelebaran bukan lagi menjadi persoalan mengingat lebar jalannya telah mencukupi.”Sudah lebar (jalan) di situ, tinggal potong pohon-pohon di ping‎gir. Sudah kita usulkan, semoga segera terlaksana,” harapnya.

‎Selain hal tersebut, untuk mengurangi kepadatan kendaraan di pertigaan Maron, diperlukan sudetan di jalan lingkar Temanggung di sekitar Maron langsung menuju jalan nasional di ruas Kedu.

“Kita mohon juga ke Dirjen Bina Marga untuk pelebaran jembatan Kali Kuas yang ada di depan RSUD Temanggung. Itu jembatan tua dan sempit tinggalan Belanda, tidak sesuai dengan ruas jalan sebelum dan sesudahnya,” urainya.

‎Selain ketiga hal tersebut, menurutnya masih ada satu hal lagi yang penting untuk memperlancar arus lalu lintas di wilayah Temanggung. Yakni, realisasi jalan lingkar di Kecamatan Parakan, menuju arah Pantura Kendal dan juga Wonosobo.”Proposal jalan lingkar Parakan sudah kita ajukan ke pemerintah pusat, dan sedang dilakukan survey, termasuk untuk pelebaran jalan Temanggung – Parakan melalui Kedu, pembangunan sudetan, dan juga jembatan Kali Kuas, sudah kita ajukan suratnya,” ‎jelasnya.

Dijelaskan lebih lanjut, jalan lingkar Parakan direncanakan memiliki total lebar ‎25 meter dan panjang 11 kilometer. “Untuk memperlancar arus di Parakan, karena di sana jalannya juga terlalu kecil dan sempit,  sehingga bila warga Parakan punya gawe sedikit saja, arus lalu lintas sudah tersendat,” katanya.

‎Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Jawa Tengah-DIY, Akhmad Cahyadi, menjelaskan bahwaJembalan Progo memiliki bentang jembatan 60 meter dengan lebar 9 meter, sedangkan jembatan Sigaleh berbentang jembatan 40 meter dengan lebar 9 meter.

Total anggaran untuk kedua pembangunan jembatan tersebut adalah Rp19,3 miliar‎,anggaran tersebut belum termasuk rangka atas jembatan senilai Rp4,3 miliar. “Jadi, jika ditotal seluruhnya menjadi Rp23,6 miliar,” kata Cahyadi.

Dijelaskannya secara teknik kedua jembatan tersebut diperkirakan akan bertahan hingga sekitar 50 tahun. “Untuk itu, kami minta peran serta masyarakat untuk turut menjaga jembatan ini sebagaimana fungsinya, agar dapat bertahan lebih lama”, harapnya.

Penulis : (MC TMG/Penulis, Foto: Agung, Editor:Ekape)

Editor : WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait