Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

CILACAP – Pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, bahkan sebelum pernikahan. Peningkatan kualitas pasangan pengantin diharapkan mampu meningkatkan kualitas pemenuhan gizi dalam rumah tangga.

“Kualitas pasangan harus ditingkatkan sejak pranikah. Juga harus mempersiapkan rumah tangga yang berkualitas, seperti memiliki perkerjaan yang memadai, sehingga kebutuhan gizi rumah tangga tercukupi,” kata Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, saat membuka acara Penguatan Lintas Program/Lintas Sektor Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Cilacap, di Hotel Sindoro, Selasa (8/9/2020).

Menurutnya, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar pada 2018, prevalensi stunting di Kabupaten Cilacap mencapai 32,1 persen. Angka tersebut lebih rendah daripada hasil riset tahun 2013, yakni sebesar 36,32 persen. Sayangnya, nilai prevelansi tersebut masih lebih tinggi daripada prevalensi nasional sebesar 30,8 persen. Sehingga, lanjut bupati, Cilacap  menjadi salah satu prioritas penanganan stunting di Provinsi Jawa Tengah.

Untuk mempercepat penurunan stunting, bupati meminta dinas terkait dan para camat di wilayahnya untuk berkoordinasi, terutama dalam hal peningkatan layanan kesehatan dasar di masyarakat, pemantauan tumbuh kembang balita, peningkatan gizi, serta peningkatan pemahaman masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan komitmen instansi lintas sektor di tingkat kecamatan dan Kabupaten Cilacap. Khususnya, program intervensi spesifik/sensitif sebagai upaya bersama dalam percepatan penurunan stunting.

Penulis: Dn/Kominfo Cilacap
Editor: Tn/Ul/Diskominfo Jateng