Tol Laut Selatan Jawa Diremikan

  • 09 May
  • bidang ikp
  • No Comments

Cilacap – Bagi pengusaha dan pelaku UMKM di pesisir selatan Jawa, kini tidak perlu khawatir atas tingginya biaya pengiriman barang ke berbagai daerah. Dengan diresmikannya tol laut di jalur selatan Jawa, transportasi lebih efektif dan efisien mengingat jalur perdagangan antarprovinsi telah terkoneksi oleh palayaran perintis.

“Tol laut diyakini jauh lebih efektif dan efisien karena mampu mengangkut barang sangat banyak. Bahkan ke depan, rintisan tol laut wilayah selatan ini tidak hanya mengangkut barang, tapi juga penumpang atau manusia,” ujar Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sudjatmoko MSi usai meresmikan pelayaran perdana Kapal Perintis Route R-106 untuk jalur selatan Jawa, di Dermaga Wijayapura Pelindo III Cilacap, Rabu (9/5).

Ia menjelaskan, pelayaran perintis itu menggunakan Kapal Bintan Utama dengan daya angkut sebesar 4.400 ton. Waktu tempuh yang dibutuhkan dari Dermaga Wijayapura Cilacap sampai Banyuwangi kurang lebih 49 jam.

Menurutnya, jika sebanyak 4.400 ton barang diangkut melalui jalur darat menggunakan truk, membutuhkan unit kendaraan yang banyak. Selain itu juga akan memakan waktu perjalanan lebih lama dibanding lewat jalur laut.

“Untuk pelayaran perdana, Kapal Bintan Utama mengangkut sebanyak 1.000 ton semen. Produk semen dari Cilacap ini juga banyak dibutuhkan di Jawa Timur dan mengirimnya menggunakan kapal. Bayangkan kalau 4.400 ton barang diangkut lewat jalur darat berapa ribu truk yang dibutuhkan,” kata Heru.

Mantan Bupati Purbalingga ini menyebutkan, selain tol laut di Jateng wilayah barat dan selatan, pihaknya juga mengusulkan adanya tol laut di pesisir utara, yakni di Pelabuhan Tegal dan Pelabuhan Juwana, Kabupaten Pati. Langkah itu sebagai upaya mendukung perdagangan antarpulau. Termasuk untuk mengangkut dan mengirim beragam produk UMKM dari Jateng ke berbagai daerah di penjuru nusantara.

“Tol laut seperti ini tidak hanya di wilayah selatan dan barat, daerah pesisir pantai utara nantinya juga diharapkan ada tol laut, karena daerah Tegal dan Juwana sudah iri,” terang Heru.

Ditambahkan, tidak sedikit produk UMKM daerah pesisir utara yang dijual sampai ke NTT, Ambon, Papua, maupun Sulawesi. Rintisan pertama di Cilacap ke arah timur, selanjutnya ke arah barat melintasi Pangandaran, Pelabuhan Ratu, dan seterusnya.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Candra Irawan dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan sarana transportasi laut menggunakan tol laut dalam rangka memperlancar arus penumpang, produk ke seluruh penjuru tanah air.

“Sehingga memperlancar roda perekonomian, membantu distribusi logistik nasional, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan wawasan nusantara dan meningkatkan ketahanan nasional,” bebernya.

Sampai saat ini, kebutuhan tol laut perintis masih sangat diperlukan. Terutama, untuk daerah-daerah tertinggal atau wilayah terpencil dan belum berkembang dengan fasilitas transportasi terbatas, bahkan belum tersedia sama sekali.

“Jika dilihat dari wilayah, Cilacap ini memang sangat memerlukan. Adanya perintisan dan proaktifnya pemerintah daerah bisa memberikan hasil yang saat ini akhirnya jalur perintis diadakan. Pihak pemerintah memang terus berusaha agar ini muncul, termasuk nanti jalur-jalur pelabuhan yang akan dilalui,” terang Candra.

Rencananya, pengembangan angkutan laut perintis barang jalur selatan terdiri atas tiga tahap. Setelah melayani rute Cilacap–Banyuwangi–Celukan Bawang PP. Selain itu, angkutan perintis laut selatan juga akan melayani rute antarkabupaten, yakni Cilacap–Pangandaran–Pelabuhan Ratu, kemudian kembali ke Cilacap–Kulon Progo–Pacitan–Prigi/Trenggalek–Banyuwangi–Celukan Bawang. Untuk tahap ketiga, akan dilakukan penambahan kapal dengan sistem crossing sehingga tercapai layanan yang efektif dan efisien.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji
menambahkan, keberadaan tol laut ini mampu mengungkit ekonomi masyarakat. Terlebih daerah-daerah eks-Keresidenan Banyumas, terutama Cilacap banyak menghasilkan produk yang bukan hanya pemadaram lokal tapi juga ekspor. Sehingga tol laut ini memudahkan pengiriman barang ke berbagai daerah.

Lebih penting lagi, kata dia, tol laut Jawa akan dimulai dari Cilacap, karenanya tol laut dan pelabuhan harus terus hidup. Selain itu, diharapkan pembangunan jalur lintas selatan selatan selesai, kemudian ada jalur tol Cilacap-Yogyakarta, Cilacap Tegal, dan Cilacap-Tasikmalaya yang semuanya akan bermuara di Cilacap.

“Dengan adanya tol laut ini adalah permulaan,” imbuhnya.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait