Tinggalkan Mata Air, Jangan Air Mata

  • 04 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Klaten – Air merupakan kebutuhan utama makhluk hidup, khususnya manusia. Untuk itu, semua harus mendapatkan akses air.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono KS, pada Peringatan Hari Air Dunia XXVII Provinsi Jawa Tengah, yang  dipusatkan di tepi Waduk Rowo Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Kamis (4/3/2019). Dikatakan, air merupakan jantung kehidupan dan pemberian gratis dari Tuhan. Sehingga, umat manusia harus sadar untuk mempertahankan, agar air tetap ada dan tidak bisa menganggap remeh.

Selain untuk konsumsi sehari-hari makhluk hidup, air juga untuk menunjang pertanian, perikanan, dan sebagainya. Karenanya, masyarakat terus didorong melakukan konservasi, agar keberadaan, sifat, maupun fungsi air tetap berkualitas dan berkuantitas.

“Pemprov (Jateng) terus berupaya mengantisipasi ketersediaan air dengan menggalakkan biopori, mengampanyekan hemat air untuk anak cucu nanti. Kami mengajak masyarakat bersama-sama selamatkan sumber air. Jadikan air sebagai berkah jangan jadi musibah. Tinggalkan mata air kepada anak cucu, jangan air mata,” paparnya.

Momentum Hari Air Sedunia itupun diharapkan menjadi komitmen bersama menyatukan langkah dan sinergi dalam penyelamatan air. Apalagi, dengan akan dibangunnya Sekolah Sungai di tepi Rowo Jombor akan mewujudkan SDM handal pelestari air, dan perawat sungai serta danau.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi Zaenal Fatah yang datang mewakili Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono menjelaskan, defisitnya air salah satunya disebabkan arus urbanisasi dan perubahan iklim. Sehingga, dibutuhkan pengelolaan air yang terpadu.

Agar masyarakat mendapatkan air, pemerintah harus memiliki upaya pengembangan strategis, melalui kampanye door to door, menjadikan air sebagai kawan bukan musuh, dan beresonansi dengan lingkungan. Caranya, melalui penanaman pohon, dan membuat lubang biopori.

“Jadi pengguna air, kita harus tanggung jawab dan berkontribusi. Kegiatan ini kami harapkan terjadi pertukaran informasi maupun terkait tekonologi sumber daya air,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani meminta pemerintah pusat maupun provinsi untuk membantu mewujudkan Rowo Jombor sebagai destinasi wisata.

“Sekolah Sungai segera terbangun, warung apung di sisi utara maupun keramba-keramba dirapikan. DED sudah siap,” katanya.

Penulis : Sy, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Eb, Humas Jateng

Berita Terkait