Tekan Kecelakaan Kerja, Gencarkan Sosialisasi dan Lengkapi Peralatan

  • 29 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Angka kecelakaan kerja di Jawa Tengah tahun 2018  mesti terus ditekan. Terlebih, selama 2018 tercatat sebanyak 1.468 kasus kecelakaan kerja.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua elemen untuk peduli dalam upaya menekan angka kecelakaan kerja. Tidak hanya para pekerja sendiri, asosiasi buruh dan pekerja, pengusaha, manajemen perusahaan dan masyarakat juga harus ikut bergerak untuk melakukan sosialisasi pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Saya meminta semua elemen dunia kerja makin sadar dan berbudaya K3. Semua harus gencar melakukan sosialisasi, memberikan pelatihan, dan kalangan pengusaha melengkapi peralatan. Sehingga para pekerja terhindar dari cidera, meninggal atau terjangkit penyakit berbahaya,” ucap Ganjar saat memimpin upacara Bulan K3 di Lapangan Pancasila (Simpanglima) Semarang, Selasa (29/1/2019).

Dengan budaya K3, imbuhnya, maka dunia kerja akan berlangsung aman, nyaman dan produktif. Semua sistem harus berjalan dengan baik, terlatih dan memahami budaya K3.

“Tentu seandainya masih terjadi kecelakaan kerja, ada BPJS Ketenagakerjaan yang mem-backup. Namun sebisa mungkin hal itu tidak terjadi,” kata gubernur.

Sulitnya penerapan kesadaran budaya K3, menurutnya, bukan berarti karena latar belakang pendidikan pekerja yang kebanyakan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal itu bisa diantisipasi melalui edukasi yang intensif.

“Meski banyak yang SMP, namun harus terus meng-update pengetahuan mereka tentang keselamatan kerja ini. Tentunya, sosialisasi adalah hal utama untuk menumbuhkan kesadaran keselamatan kerja menjadi budaya,” pungkasnya.

Di lain sisi, Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, Wika Bintang mengatakan, angka kecelakaan kerja di Jawa Tengah sebanyak 1.468 kasus pada 2018. Jumlah tersebut turun sekitar 48 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 3.083 kasus kecelakaan kerja.

“Meski demikian, penurunan ini tidak berarti kita berpuas diri, karena kemandirian masyarakat Indonesia berbudaya K3 di tahun 2020 yang dicanangkan pemerintah pusat masih memerlukan kerja keras. Peran aktif dan kerja kolektif dari semua elemen diperlukan untuk mewujudkan cita-cita itu,” pungkasnya.

 

Penulis : Bw, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

 

Berita Terkait