Tegas Bukan Berarti Kasar

  • 29 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Jepara – Upaya penegakan peraturan daerah (Perda) di tengah masyarakat yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bukanlah tugas yang mudah untuk dilakukan. Di lapangan, sikap defensif sebagian warga merupakan tantangan tersendiri bagi Satpol PP untuk bertindak tegas, namun tetap manusiawi.

“Saya paham tugas pelayanan yang Saudara lakukan tidak mudah. Dalam setiap kali penegakan Perda misalnya, saudara harus berhadapan dengan masyarakat yang memiliki kepentingan beragam. Kemudian Satpol PP terkesan bertindak garang dan berlebihan. Saya yakin itu sesuatu yang juga dirasakan tidak nyaman oleh Saudara sendiri,” terang Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat menjadi inspektur upacara Jambore Satpol PP Ke VII Se-Jawa Tengah di Kawasan Kampung Rehatta, Lelet, Selasa (29/8).

Oleh sebab itu, mantan Bupati Purbalingga itu meminta Satpol PP provinsi, kabupaten, dan kota untuk menerapkan pendekatan budaya dalam upaya penegakan Perda. Pendekatan budaya akan mengedepankan praktik humanisme saat berinteraksi dengan masyarakat.

“Tegas dalam bertugas tidak berarti harus keras atau bahkan bertindak kasar. Tegas bisa dengan santun dalam suara dan sikap. Maka terapkan pendekatan kultural agar lebih simpatik. Artinya, pendekatan humanisme itu mesti dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat betul-betul dapat dilakukan dengan lebih baik dan terasa nguwongke wong, nguwongke warga kita,” bebernya.

Melalui jambore tersebut, pihaknya ingin Satpol PP benar-benar meningkatkan kompetensi diri. Termasuk memupuk empati kepada masyarakat.

“Jambore bukan sekedar acara selebrasi belaka. Jambore harus menjadi ajang meningkatkan skill atau keterampilan dan kemampuan serta memupuk kepekaan, kepedulian, dan empati atas kondisi masyarakat,” harapnya

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait