Tak Butuh Layanan Biasa

  • 30 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

UNGARAN – Sorak sorai peserta Upacara Peringatan HUT ke-48 Korpri Tingkat Provinsi Jawa Tengah  di Stadion Pandanaran, Bergas, Jumat (29/11/2019) terdengar tatkala pemandu acara menyampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadir di tempat usai pelaksanaan upacara dengan inspektur Penjabat Sekretaris Daerah Jaea Tengah Herru Setiadhie.
Jauh-jauh datang dari Tegal tanpa mengetahui perubahan jadwal pelaksanaan upacara, ternyata tidak menyurutkan semangat Kepala SMKN 1 Dukuh Turi, Kabupaten Tegal, Ubaidillah, yang berangkat dari rumah pukul 03.00 dini hari agar tidak terlambat mengikuti upacara. Menggunakan kursi roda, ia berada di barisan paling belakang agar bisa sedikit berteduh ditemani salah seorang kerabatnya. Ia merasa bangga sebagai anggota Korpri, dan menjadikannya motivasi untuk bekerja lebih baik lagi.
“Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk berinovasi dalam mengelola sekolah kami. Sehingga sekolah kami ke depan betul-betul bisa diminati masyarakat, dan bisa menghasilkan tamatan yang betul-betul bisa memenuhi tuntutan dunia usaha karena sekolah kami SMK,” ungkapnya saat ditemui sebelum upacara berlangsung.
Ubaidillah berharap Korpri dapat lebih memperjuangkan anggotanya dalam meningkatkan kapasitas dan profesionalisme.
Camat Bandungan, Kabupaten Semarang Anang Sukoco menambahkan, tema HUT ke-48 Korpri, yakni “Korpti Bekerja, Melayani dan Menyatukan Bangsa” dianggap selaras dengan situasi dan kondisi saat ini. Berkarya berarti sesuai dengan aturan dan tugas pokok dan fungsi yang berlaku untuk kemakmuran masyarakat. Melayani sesuai dengan harapan Presiden RI, berarti harus melayani masyarakat sebaik-baiknya. Dan menyatukan bangsa agar Indonesia yang sudah kuat menjadi lebih bersatu dan kompak untuk bangsa.
“Harapan kita Korpri semakin jaya, lebih bisa mempererat seluruh anggota untuk mewujudkan lembaga Korpri ini lebih baik dari yang sudah ada,” ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpesan kepada para ASN untuk tidak takut dikritik. Karena dari kritikan inilah prestasi ASN harus disampaikan kepada masyarakat.
Sebelum memberikan amanat, Ganjar sudah melakukan survei mini melalui akun media sosial miliknya mengenai apa keburukan dan kebaikan seorang ASN. Ada beberapa yang menyampaikan ASN itu suka bolos, kalau melayani tidak ikhlas, bahkan korupsi. Kemudian ada yang bertutur ASN menyampaikan jika ada ASN yang melayani sepenuh hati, tulus ikhlas mengabdi dari satu gunung ke gunung lainnya.
Dari survei itu Ganjar menyimpulkan, masyarakat ingin dilayani sepenuh hati. Untuk itu dia membuka kesempatan bagi semua ASN untuk berinovasi dalam memberikan pelayanna prima kepada masyarakat. Karena dedikasi ASN yang terus berinovasi inilah, Jawa Tengah tak luput dari penghargaan antara lain gelar perencanaan terbaik dari perencanaan pembangunan daerah, provinsi paling berintegritas versi KPK dan baru-baru ini menerima penghargaan sebagai badan publik informatif yang tak lain merupakan kinerja ASN di Jawa Tengah.
“Bapak Ibu, pengabdian panjengan akan dicatat dengan tinta emas. Tidak hanya oleh rakyat, tetapi Insyaallah ini menjadi ibadah buat kita, panjenengan semuanya,” ujar orang nomor satu di Jateng ini.
Ia menambahkan, kesempatan ini menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan integritas, melayani dengan baik, memberikan pelayanan yang luar biasa untuk melompat lebih jauh lagi sebagai pelayan masyarakat di era industri 4.0 yang mengedepankan teknologi.
“Kita tidak butuh layanan biasa, kita harus berpikir layanan yang luar biasa, dan saya yakin panjenengan pasti bisa,” tutur mantan anggota DPR RI ini. (Hi/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait