Sudah Seperti Kecanduan

  • 16 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Boyolali – Meski usia sudah di atas 60 tahun, namun ratusan pendonor darah dari berbagai kabupaten/ kota se-Jateng yang hadir dalam acara Temu Donor Darah Sukarela dan Temu Sibat PMI se-Jawa Tengah di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Selasa (16/10), tetap terlihat segar dan sehat. Apa resep utamanya?

Joko Maryono, pendonor asal Boyolali yang saat ini berusia 61 tahun mengakui, resep tubuh sehat dan bugarnya adalah olahraga teratur dan rutin mendonorkan darahnya. Bahkan, akibat seringnya mendonorkan darah, kakek ini mengaku sering sakit jika terlambat mendonorkan darahnya. Alhasil, donor darah baginya sudah menjadi gaya hidup.

“Sudah seperti kecanduan. Kalau tidak donor darah badan justru pegal semua dan mudah sakit,” katanya.

Joko yang dalam kesempatan itu mendapat penghargaan sebagai donor ke 75 membeberkan, dia sudah rutin mendonorkan darah sejak remaja. Jika dihitung sejak awal, sudah lebih dari 100 kali dirinya mendonorkan darahnya.

“Namun dulu tidak pernah dicatat. Baru setelah menetap di Boyolali mulai dicatat, dan sekarang mendapat penghargaan donor ke-75 ini,” terang kakek enam cucu ini.

Baginya, dapat berdonor darah adalah sebuah kepuasan tersendiri. Apalagi, darah yang selama ini ia donorkan dapat membantu masyarakat, khususnya para korban bencana seperti yang ada di Palu.

“Senang sekali rasanya. Saya sadar saya tidak punya apa-apa. Mau membantu materi tidak punya, jadi hanya bisa mendonorkan darah saya ini,” tambah Joko.

Ia mengaku akan terus mendonorkan darahnya sampai batas akhir usianya. Selama darahnya masih bisa didonorkan, akan terus digunakan untuk membantu sesama melalui jalur ini.

“Kalau bisa sampai mati,” pungkasnya sanbil tertawa.

Hal senada disampaikan Martono, pendonor 75 kali dari Kabupaten Rembang. Ia juga mengaku, meski sudah berusia lanjut, namun tetap semangat berdonor darah.

“Sehat untuk saya, dapat menolong orang lain. Ini sangat membahagiakan,” kata dia.

Pada Temu Donor Sukarela itu, sebanyak 1.090 pendonor darah sukarela dari Jawa Tengah yang mendapat penghargaan, baik yang sudah mendonorkan 50 kali ataupun 75 kali. Penghargaan berupa pin dan sertifikat diserahkan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, didampingi Ketua Penanggulangan Bencana PMI Pusat, Letjen TNI (Purn) Sumarsono, dan Ketua PMI Provinsi Jawa Tengah, Imam Triyanto.

“Para pendonor darah sukarela ini merupakan pahlawan kemanusiaan. Ini tindakan kemanusiaan yang sangat luar biasa,” kata Ganjar.

Penghargaan yang diberikan kepada mereka itu, lanjutnya, tidaklah memiliki arti apa-apa dibanding keseriusan dan keikhlasan para pendonor sukarela tersebut.

“Apalagi, darah dari pendonor sukarela di seluruh Indonesia termasuk Jawa Tengah ini sudah menyelamatkan banyak nyawa, khususnya saudara-saudara yang sedang terkena bencana,” tegas gubernur.

Untuk itu, dia berpesan kepada ribuan pendonor darah sukarela agar terus ikhlas mendonorkan darahnya demi kebaikan semua.

“Saya doakan semoga semua tetap sehat dan dapat terus berdonor darah. Ini merupakan wujud dari pengamalan Pancasila, khususnya sila kemanusiaan yang adil dan beradab,” tutupnya.

Penulis: Bw, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto: Humas Jateng

Berita Terkait