Spiderman dan Batman Ikut Borobudur Marathon

  • 17 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

MAGELANG – Peserta Borobudur Marathon dikejutkan dengan kehadiran Spiderman dan Batman sesaat sebelum start. Namun begitu bendera dikibarkan, dua superhero itu ternyata tidak ikut lari melainkan berjalan santai menuju rerumputan pelataran Candi Borobudur.
Begitu sampai, Spiderman dan Batman mulai beraksi. Keduanya memasang kanvas dan mulai menata cat warna-warni. Garis demi garis dia goreskan dan perlahan bentuk Arca Buddha Candi Borobudur mulai nampak. Ya, dua pria yang mengenakan kostum itu rupanya pelukis yang sehari-hari berkarya di sekitar Borobudur.
Easting Medi, salah satu seniman mengatakan,  kemunculan para pelukis dengan kostum unik merupakan inisiatif pribadi. “Ya ini untuk merespon event yang sangat besar di lingkungan kami. Ikut nyengkuyung dengan cara kami,” kata Medi.
Medi yang mengenakan kostum spiderman itu turun ke lokasi Borobudur Marathon bersama 14 seniman lainnya dari Magelang. Mereka menyuguhkan karya-karya mereka masing-masing. Selain pelukis juga ada penyair, pematung serta desainer.
Selain menarik dengan keindahan lukisannya, para seniman juga beraksi dengan mengenakan kostum superhero. Spiderman, Batman, Zorro, Bajak Laut dan lainnya.
Menurut pria asli Borobudur itu, beberapa tetangganya juga menyiapkan pertunjukan-pertunjukan kecil. “Ini lukisan Archa Buddha. Ini di belakangnya saya gambarkan pada pelari yang datang dari banyak negara,” jelasnya.
Atraksi unik para seniman mendapat apresiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurut Ganjar, cara-cara seperti itulah yang berhasil membuat Borobudur Marathon diingat para runner.
“Ternyata masyarakat memang menginginkan sesuatu dan suasana yang baru. Bukan hanya berlari tapi melihat pemandangan, ketemu sesuatu yang unik. Gimmick-gimmick seperti ini yang penting,” ujar Ganjar.
Keunikan Borobudur ditambah pengemasan acara yang menarik membuat event Borobudur semakin istimewa. Tidak heran tahun ini pesertanya mencapai 11 ribu ditambah 350 pelari internasional dari 35 negara.
“Lokasinya istimewa, tingkat keterkenalan, gimmick-gimmick menarik dan hadiahnya sangat menarik para pelari. Bahkan tiga bulan sebelum pelaksanaan semua tempat penginapan penuh bahkan sudah masuk ke rumah. Balkondes juga penuh. Sekarang mereka juga bergeser ke daerah lain, termasuk Yogyakarta,” bebernya.
Ganjar berharap ke depan Borobudur Marathon bisa masuk sebagai event mayor marathon dunia  seperti Boston Marathon, Berlin, Tokyo dan lainnya.
“Makin hari makin naik. Sekarang 35 negara ikut. Kita dorong lebih menarik maka harus promo ke Boston, Berlin, Tokyo dan lainnya yang sudah punya nama besar marathon,” tandasnya. (Humas Jateng)

Berita Terkait