Semua Harus Bergerak

  • 26 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

BREBES – Masuk peringkat ketiga daerah miskin di Jateng, Pemerintah Kabupaten Brebes dituntut lebih serius meningkatkan sinergitas antarinstansi, antardaerah, dan menggandeng berbagai elemen masyarakat. Sehingga, 34 desa yang tersebar di 17 kecamatan dapat keluar dari zona merah kemiskinan.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, saat memberi pengarahan pada Rakor Penanggulangan Kemiskinan di Aula PGRI Kabupaten Brebes, Selasa (26/11/2019). Menurutnya, sebanyak 347.368 rumah tangga di Kabupaten Brebes masuk kategori prasejahtera.

“Untuk mengentaskan kemiskinan tersebut, semua harus bergerak dan mengenjot berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat. Termasuk program keroyokan yang dilakukan Pemprov Jateng, Satu SKPD Satu Desa Binaan,” kata Gus Yasin, sapaan Wagub

Dijelaskan, adanya pembangunan Kawasan Industri Brebes yang merupakan salah satu dari tiga program prioritas pembangunan di Jawa Tengah, akan membuka lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Keberadaan Kawasan Industri itu diharapkan mampu mengundang investor untuk mendirikan perusahaan di berbagai bidang.

Selain sektor industri, bidang kesehatan juga harus menjadi perhatian. Termasuk menyangkut pencegahan stunting dan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, yang harus terus digalakkan supaya generasi selanjutnya sehat dan sejahtera. Tidak kalah penting adalah pelaksanaan program di bidang pendidikan, karena warga usia sekolah yang tidak sekolah atau bekerja di Brebes masih tinggi.

Bupati Brebes Idza Priyanti menyebutkan, data makro bersumber dari Badan Pusat Statistik per Maret 2018 tingkat kemiskinan Kabupaten Brebes tahun 2018 sebanyak 17, 17% . Jumlah tersebut telah mengalami penurunan 1,97% dari tahun sebelumnya sebanyak 19,14%. Penurunan ini merupakan kerja keras dari seluruh SKPD dan elemen masyarakat untuk bersama-sama dalam penanggulangan kemiskinan.

Tingkat kemiskinan di Kabupaten Brebes masih di atas tingkat kemiskinan Provinsi Jawa Tengah dan nasional, yaitu 10, 80% serta kemiskinan nasional 9, 82%. Selain itu, kemiskinan Brebes berada di posisi 33 dari 35 kabupaten dan kota di Jateng atau di bawah Kebumen dan Wonosobo. Warga miskin sebagian besar tersebar di perdesaan, bahkan dari 292 desa, 34 desa di antaranya masuk zona merah.

“Ini merupakan pekerjaan rumah dan tugas kita bersama untuk memerangi kemiskinan di Brebes. Apalagi jumlah warga miskin di Brebes terdapat sebanyak 347.368 rumah tangga dari sebanyak 1,8 juta jiwa, dan merupakan jumlah penduduk terbanyak di Jawa Tengah,” ujarnya.

Berbagai strategi dan upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan Pemerintah Kabupaten Brebes. Di antaranya mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin, mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil, serta menyinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.

“Upaya di berbagai bidang pun digencarkan, yakni bidang pendidikan pemkab melalui APBD mendorong gerakan kembali bersekolah. Untuk bidang kesehatan ada pembangunan RSUD Ketanggungan agar layanan kesehatan di wilayah tengah juga mendapatkan perhatian yang penuh,” terang Idza.

Selain itu, penyediaan lapangan pekerjaan melalui pembangunan kawasan industri dan kawasan peruntukan industri Brebes. Kawasan industri ini merupakan program strategis nasional yang akan menarik banyak investor, pertumbuhan sektor industri meningkat sehingga kesejahteraan rakyat kian membaik. (Humas Jateng)

 

Berita Terkait