“Rest Area” Pendapa 49, Tak Hanya Terindah se-Indonesia

  • 05 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

SemarangRest area terindah se-Indonesia bakal dibangun di KM 49 ruas tol Semarang-Solo. Rest area bernama Pendapa 49 yang didesain sebagai etalasenya Jawa Tengah tersebut dibangun oleh Astra Properti.

Saat beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP di Rumah Dinas Gubernur (Puri Gedeh), Senin (5/11), Presiden Direktur Astra Properti Paulus Bambang menjelaskan, ada tiga hal yang menjadi andalan Pendapa 49 sehingga layak disebut terindah. Tak hanya desain yang futuristic dan connecting area, tapi juga memberdayakan produk asli Jawa Tengah. Yang lebih penting, rest area tersebut dibangun tanpa mengedepankan keuntungan semata.

Bambang pun menampilkan desain serta konsep yang bakal diterapkan di Pendapa 49. Pada tempat tersebut, akan ada lima pendapa sebagai perwujudan lima gunung di Jawa Tengah. Dengan fasilitas lengkap ditunjang desain serta pemandangan yang indah, plus beragam kuliner dan kerajinan khas Jawa Tengah yang dipasarkan, diharapkan Pendapa 49 akan menjadi ikon baru Jawa Tengah. Apalagi, di rest area itu bakal dibangun panggung terbuka untuk pertunjukan kesenian.

“Pendapa 49 ini ditarget rampung maksimal dalam 26 bulan ke depan. Konsep pembangunan rest area seperti ini baru kali pertama di Indonesia. Dan saya harap ini jadi jawaban atas tantangan dari pak Ganjar,” ungkapnya.

Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi rencana tersebut. Sudah semestinya pembangunan saat ini mengedepankan aspek alam dan sosial, tidak terkecuali rest area Pendapa 49.

Dia juga menyambut baik orientasi pembangunan rest area yang tidak melulu mengedepankan keuntungan. Bagaimana pun, perlu ada tempat bagi masyarakat, khususnya untuk menunjukkan kekayaan Jawa Tengah, baik kerajinan, kuliner, kesenian, maupun memamerkan potensi alam provinsi ini.

“Bikin hal lain di jalan tol. Social entrepreneur, sebagai pintu masuk menikmati kearifan lokal, kerajinan, kuliner dan alam Jawa Tengah. Jadi ini etalasenya Jateng,” kata Ganjar.

Pembangunan pada lahan seluas 10 hektare itu, diharapkan selain menjadi tempat istirahat, juga dapat menjadi destinasi baru yang benar-benar sebagai gambaran Jawa Tengah yang diusung dengan desain modern.

“Seperti di bandara, gabungan dari berbagai ahli, dari seniman sampai arsitektur yang memasukkan Jawa Tengah di Bandara Ahmad Yani yang membuat saya tidak bisa berkomentar,” katanya.

Ganjar juga menekankan agar rest area diisi produk asli Jawa Tengah. Dari kerajinan, kuliner sampai keseniannya. Namun, harus menggunakan sistem modern. Produk maupun pelaku UMKM yang menempati lokasi itu pun mesti diseleksi. Jangan sampai harga produk yang dijual ngepruk atau terlalu dimahalkan.

“Bilang, jualannya jangan caramu, tapi cara kita. Kualitas bagus harga terjangkau dan semua harus enak,” tandas mantan anggota DPR RI ini.

 

Penulis : Ib, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait