“Remidi” untuk Layanan Lebih Baik

  • 12 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, Minggu (11/2) melepas enam pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah karena memasuki masa pensiun. Keenam pejabat itu adalah Eddy Djoko Pramono SH MH MT (Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat), Ir Bambang Nugroho Kristiadji MSi (Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya), Taufik Hidayat SH MSi (Staf Ahli Gubernur Jawa Tengah Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Penguatan Kelembagaan), Ir Bowo Suryono MM (penugasan khusus bidang teknologi lingkungan), dr Endang  Agustinar MKes (Direktur RSUD Moewardi), dan Ir Gayatri Indah Cahyani MSi (Kepala Dinas Koperasi dan UMKM).

Dr Endang  Agustinar MKes selaku perwakilan yang didaulat memberikan kesan pesan mengatakan, banyak suka dan duka yang dilalui ketika dia dan kawan-kawannya menjabat. Terutama saat melalui proses pembahasan suatu kebijakan dengan rekan-rekan dewan. Sebagai pimpinan rumah sakit, dia bersama rekan direktur rumah sakit yang lain, seringkali “remidi”. Namun berkat “remidi” itu pula, pelayanan rumah sakit menjadi semakin baik.

Endang yang juga pernah menjabat Direktur RSUD Tugurejo itu juga berpesan kepada para juniornya agar integritas yang selama ini sudah susah payah dibangun, terus dipegang. Integritas itu yang akan membawa layanan kepada masyarakat terus meningkat.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP pun menilai, pengelolaan rumah sakit daerah di bawah kewenangan pemerintah provinsi kini semakin baik. Good governance-nya terlihat. Di samping itu, perubahan yang terjadi saat ini mulai ditiru pilhak luar.

Good governance-nya terlihat. Makin hari perubahan yang terjadi di dalam (pengelolaan rumah sakit) bisa ditonjolkan keluar dan kemudian luar mulai niru. Tentu saya sangat bangga akan hal itu dan beberapa kali saya berikan contoh untuk yang lain,” ungkapnya seraya memberi pujian.

Selain rumah sakit, perbaikan layanan juga terasa di bidang lain. Salah satunya bidang pekerjaan umum. Pekerjaan menambal jalan, menurut Ganjar, sebenarnya tidak sekadar menambal jalan. Ada cerita reformasi birokrasi di dalamnya.

Nembel dalan tidak sekadar cerita nembel dalan. Tapi cerita reformasi birokrasi, bahwa akhirnya di dalam (instansi) terjadi perubahan. Akhirnya sekarang orang bekerja punya passion yang bagus, punya kesadaran yang bagus, terus kemudian membuat inovasi.
Hampir semua di tempat bapak/ ibu berjalan dan saya lebih bangga lagi karena ada kerelaan hati dari bapak/ ibu untuk nyengkuyung bahwa kita akan mereformasi diri. Itu menurut saya social capital yang kita miliki,” urainya.

Ganjar membeberkan, dia kini tengah mengompilasi proses reformasi  birokrasi yang terjadi di setiap SKPD. Catatannya cukup banyak, dan dia berkeinginan menuliskan dalam bentuk buku.

“Saya ingin mencatat suatu achievement, suatu prestasi yang ditorehkan secara kolektif dan memunculkan penilaian yang Insyaa Allah tidak jelek. Perfomance dari Menpan RB, kita naik lagi. Ini yang kita jaga,” tutupnya.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait