Rela Berebut Demi Gurihnya Mendoan Purwokerto

  • 07 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Perhelatan tasyukuran warga Jateng di halaman Kantor Gubernur Jalan Pahlawan, Semarang, Jumat (7/9) siang, berlangsung meriah. Rakyat dan pejabat berbaur menikmati kegembiraan dengan suguhan aneka makanan khas daerah dan pagelaran seni budaya Jateng.

Hampir di setiap stand kuliner dari 35 daerah, antrean warga mengular panjang hingga ke luar tenda. Warga rela mengantre lama demi menikmati makan siang “istimewa” dan gratis yang disuguhkan dalam rangka tasyukuran atas dilantiknya pasangan Gubernur Jawa Tengah Periode 2018-2023 H Ganjar Pranowo SH MIP dan wakilnya Taj Yasin Maimoen.

Aneka makanan khas dari berbagai daerah di Jateng tersaji di acara tersebut. Di antaranya garang asem khas Demak, nasi gandul Pati, lontong sayur Semarang, kucingan Solo, sate ayam Cilacap, nasi megono Pekalongan, mi kopyok Semarang, nasi pindang Kudus.

Tidak hanya menu makanan, bermacam minuman nikmat dan segar juga disediakan, seperti es dawet ireng asli Purworejo, es gempol dan biji selasih Semarang. Selain itu, tempe mendoan juga tidak kalah ramai dikerubuti warga. Camilan khas Banyumas itu tidak pernah sepi dari antrean. Stand mendoan yang berada di depan Gedung DPRD itu menjadi sasaran banyak orang, bahkan tidak sedikit pengunjung yang tidak sabar menunggu, sehingga berebut mendoan yang baru diangkat dari penggorengan.

“Mendoan ini rasanya gurih dan khas, jadi banyak yang suka. Saya antre sudah cukup lama karena setiap diangkat dari wajan pasti langsung ludes, jadi harus sabar menunggu proses memasak selanjutnya,” tutur Saidah, salah seorang pengunjung stand mendoan.

Pengunjung asal Semarang itu sangat senang bisa datang dan berkumpul bersama warga lain dari berbagai daerah. Ribuan warga berbaur dan bergembira bersama untuk merayakan pesta dengan menikmati aneka kuliner sembari menyaksikan pagelaran seni budaya tradisional dari beberapa kabupaten.

Hal senada juga disampaikan Supriyadi (39). Dia juga mengaku senang bisa mengunjungi acara tersebut. Warga Mulyoharjo Pemalang itu sebenarnya ke Semarang untuk keperluan silaturahmi dengan kerabat di Sampangan Semarang. Namun mendengar akan ada pagelaran kesenian dan kuliner dari 35 daerah, bapak tiga anak itu sengaja meluangkan waktu mengunjungi tasyukuran warga Jateng.

“Saya baru sekali ini merasakan nasi gandul Pati, karena di daerah saya tidak ada yang jualan atau memasak nasi gandul. Kalau tempat saya nasi gandul itu nasi dengan lauk gandul (pepaya) muda diolah jadi sayur atau tumis,” beber Supriyadi.

Aneka kuliner yang disediakan sebanyak sekitar 7.000 porsi tersebut ludes dalam waktu kurang dari empat jam. Para pengunjung tampak puas dengan bermacam makanan dan minuman yang disajiksn panitia. Bahkan tidak sedikit yang ketagihan dan berharap kegiatan serupa juga digelar di daerah lain.

Suasana semakin semarak dengan penampilan tarian tek-tek dari Banyumas, topeng ireng Temanggung,tari denok deblong Semarang, serta aksi drumband para santri Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Bahkan semakin sore, suasana kian semarak dengan lantunan lagu-lagu yang dibawakan grup band besutan SKPD Pemprov Jateng.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait