Rekam dan “Upload” Pelaku Buang Sampah Sembarangan

  • 16 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Di tengah aktivitas warga Kota Semarang menikmati car free day dengan berolahraga pada Minggu pagi (16/9), Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo, SH MIP bersama relawan peduli lingkungan memunguti sampah yang dibuang tidak pada tempatnya. Melihat tindakan gubernur, beberapa warga pun spontan mencontoh. Mereka memungut sampah plastik yang berceceran di sekitarnya, kemudian membuang pada tempat sampah terdekat.

Kampanye penanganan sampah itu termasuk bagian dari acara World Cleanup Day (WCD) Jawa Tengah 2018. Leader WCD Jateng 2018, Haris Yudho, membeberkan, sebanyak 1.346.209 warga dari 35 kabupaten/ kota berpartisipasi sebagai relawan dalam aksi gotong-rotong terbesar sedunia itu. Jumlah tersebut bahkan melampaui target satu juta relawan yang ditetapkan.

“Kegiatan ini dilaksanakan di seluruh kabupaten/ kota yang ada di Jawa Tengah. Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan mencapai target. Untuk Jawa Tengah bahkan lebih dari satu juta relawan, sehingga Jawa Tengah menduduki peringkat pertama di seluruh Indonesia,” bebernya.

Jumlah relawan WCD Jateng 2018 yang berhasil melampaui target tersebut diacungi jempol oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Menurutnya, kesadaran sebagian masyarakat Jateng untuk menjaga kebersihan lingkungannya cukup baik.

“(Anggota) Komunitas sudah mencapai 1,3 juta, melebihi target. Artinya, semangat masyarakat Jawa Tengah untuk resik-resik tinggi. Terima kasih kepada panitia hingga relawannya mencapai angka ini. Karena semua pemangku kepentingan bareng-bareng dengan wajah tersenyum, bahagia, dan gembira mereka turun dan mereka tunjukkan (aksi),” ujar Ganjar mengapresiasi.

Namun, orang nomor satu di Jawa Tengah itu tidak menampik jika masih ada beberapa warga yang bersikap acuh tak acuh terhadap kebersihan lingkungannya. Mereka membuang sampah di sembarang tempat, bahkan membiarkannya hingga menumpuk.

Oleh sebab itu, alumnus UGM itu tidak ingin WCD Jateng hanya sekedar seremoni tahunan. Dia ingin, WCD dapat menumbuhkan budaya perilaku hidup bersih di dalam diri masyarakat, dilakukan setiap saat dan di mana pun mereka berada. Seperti membersihkan rumah dan lingkungan di sekitarnya, tempat kerja, maupun tempat publik lainnya.

“Saya tidak akan pernah menutup (event) World Cleanup Day. Saya hanya ingin mengulang kembali bahwa ini bukan ritual tahunan. Ini adalah acara harian, jam-jaman, detik-detikan dan ini akan menjadi perilaku di Jawa Tengah,” tegasnya.

Ganjar mengajak relawan peduli lingkungan untuk melakukan patroli bersama ke beberapa daerah yang masih bertebaran sampah. Tak hanya patroli, masyarakat yang tinggal di daerah itu bersama aparat pemerintah setempat juga diajak untuk berdialog agar mereka serius menjaga kebersihan lingkungannya.

“Saya ingin relawan kita menjadi brigadir di beberapa tempat di seluruh Jawa Tengah untuk bergerak. Sekali-kali kita patroli ke sana bareng-bareng, bawa truk, lalu kita ngobrol dengan mereka. Panggil RT, RW, lurah, camat supaya mengajak warganya agar tidak membuang sampah sembarangan,” jelasnya.

Ganjar juga mengajak relawan peduli lingkungan untuk memberikan hukuman millenial kepada warga yang masih membuang sampah sembarangan.

“Kalau ada yang buang sampah, langsung rekam upload. Ini hukuman milenial. Kita tidak bermaksud menjatuhkan harga dirinya atau mempermalukan, tetapi kita singgung perasaannya dengan cara itu,” pungkas.

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait