Putus 11 Tahun, Jembatan Sepan Kembali Berdiri Lewat Program 1 OPD 1 Desa

  • 27 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

SRAGEN – Sempat terputus selama 11 tahun, Jembatan Sepan di Desa Bonagung kembali berdiri kokoh. Jembatan tersebut sebelumnya menjadi akses penghubung antara Dukuh Sedadi dan Dukuh Pancuran.
Warga menyambut gembira berfungsinya kembali jembatan Sepan. Atmodiharjo Sarimin, warga Pancuran, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah membangun kembali jembatan itu. Dia mengungkapkan, sejak jembatan putus, warga kesulitan akses.
“Sejak jembatan putus, warga harus memutar untuk menuju balai desa ataupun ke fasilitas-fasilitas umum lain yang letaknya di Dukuh Sedadi,” kata Sarimin ditemui di lokasi, Kamis (27/1/2022).
Dijelaskan, Jembatan Sepan terputus karena diterjang arus yang deras pada 2010 lalu. Melalui program 1 OPD 1 Desa Dampingan, jembatan itu dibangun kembali untuk memudahkan akses warga.
Saat peresmian jembatan, Kamis (27/1/2022), Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta masyarakat untuk menjaga jembatan dan sungai secara baik-baik. Dia berpesan agar masyarakat tidak membuang sampah di sungai.
Menurut Gus Yasin, sapaan Wagub, membuang sampah di sungai akan mengakibatkan banjir dan bencana lainnya. Ketika bencana terjadi lagi, maka berdampak pada kehidupan masyarakat, dan mereka perlu memulai menata kehidupan lagi.
“Saya titip, karena di bawah jembatan ini ada lubang saluran air, sampahnya jangan dibuang sembarangan. Itu yang biasanya menyebabkan kerusakan-kerusakan fatal. Bukan hanya kerusakan pada jembatan saja, tetapi juga berdampak pada persoalan lain,” katanya.
Sebagai informasi, Jembatan Sepan diperbaiki menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Prima Duta Kencana dan PT Hefa Sarana. Biaya perbaikan jembatan tersebut menghabiskan dana Rp204.912.300. (Humas Jateng)*ul

Berita Terkait