Perputaran Uang UMKM Jateng Capai Rp 153 T

  • 06 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong masyarakat berwirausaha di berbagai bidang. Sebab peran UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi rakyat dapat diperhitungan. Bahkan di tengah gejolak ekonomi gobal, sektor UMKM tetap bertahan.

“Potensi UMKM yang ada di Jateng akan menggelindingkan usaha rakyat. Bahkan saat krisis ekonomi 1998 melanda, UMKM mampu bertahan di tengah guncangan ekonomi global,” kata Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat dialog interaktif di rumah dinas Puri Gedeh, Kota Semarang, Selasa (6/2).

Pada dialog interaktif program “Mas Ganjar Menyapa” bertajuk “UMKM, dari Rakyat untuk Jateng” itu, gubernur menyebutkan, potensi UMKM yang tersebar di Jateng dengan produk yang didominasi batik, makanan, dan kerajinan tangan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 900 ribu orang, dengan perputaran uang UMKM mencapai kurang lebih Rp153 triliun.

Ditambahkan, reformasi birokrasi yang digulirkan Pemprov Jateng sudah berjalan, termasuk perhatian pada sektor UMKM. Sebab, para pelaku UMKM adalah orang-orang yang berdikari sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah. Salah satunya keberadaan UMKM Center di Kota Semarang.

Para pelaku UMKM, jelas Ganjar, tidak hanya dapat menjual produknya di UMKM Center, tapi juga ketika butuh berbagai informasi, baik mengenai pengembangan, kemasan produk, akses permodalan dan lainnya. Di tempat itu, ada konsultan yang siap memberikan penjelasan kepada pelaku UMKM.

“Banyak orang yang belum mengetahui bahwa ada fasilitas bagi pelaku UMKM di setiap dinas. Jika ada masalah-masalah seputar UMKM, mereka bisa datang ke kantor dinas terkait untuk berkonsultasi,” kata gubernur.

Mantan anggota DPR RI ini menjelaskan, terdapat beberapa hal penting dalam pengembangan UMKM. Yaitu, permodalan, kemasan, legalitas produk, dan SDM. Pemprov Jateng terus mendorong aspek tersebut, salah satunya melalui aplikasi produk UMKM bernama Sadewa Market.

Aplikasi berbasis android tersebut sudah mengakomodasi sekitar 800 pelaku UMKM se-Jawa Tengah. Untuk produk pertanian pun sudah ada aplikasi Regopantes.com dan Eragano.com. Sektor UMKM dengan beragam produknya, diyakini mampu memberikan dorongan dan membangun kemandirian perekonomian rakyat.

“Sedangkan dari sisi pemasaran nonkonvensional bisa dilakukan melalui pameran-pameran yang diselenggarakan pemerintah di berbagai event,” imbuh alumnus UGM ini.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga membantu para UMKM mengakses permodalan. Di antaranya bantuan Kredit Mitra Jateng 25, Jamkrida, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan kucuran kredit bunga rendah tanpa jaminan tersebut, para pelaku UMKM diharapkan mereka tidak kesulitan memperoleh modal guna mengembangkan usaha.

Ganjar menjelaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah merilis jumlah usaha atau perusahaan di Jawa Tengah pada 2017 mencapai 4,17 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4,13 juta atau 98 persennya merupakan usaha mikro kecil, dan lainnya adalah usaha menengah besar.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait