Pengunjung Jateng Fair Naik 30 %

  • 15 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Pesta kembang api usai tombol sirine yang dipencet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menandai akhir pagelaran Jateng Fair 2019, Minggu (14/7/2019) malam. Namun, kemeriahan belum juga berakhir saat Iksan Skuter beraksi di panggung utama PRPP.

Ratusan pemuda yang semula ndeprok di samping kanan dan kiri panggung langsung meringsek maju. Mereka pun langsung menikmati hiburan di malam terakhir Jateng Fair tersebut.

Direktur Utama PT PRPP Titah Listyorini mengungkapkan, selama 17 hari ini Jateng Fair menjadi tempat rekreasi pilihan. Terlebih, penyelenggaraannya bertepatan dengan masa libur anak sekolah.

Ditambahkan, gelar produk unggulan dan budaya yang digelar berjalan lancar dan menjadi momentum yang ditunggu masyarakat. Beragam pameran mulai dari pameran produk unggulan dari 32 kabupaten/ kota se-Jawa Tengah, pameran multiproduk perusahaan, pameran SKPD Provinsi Jawa Tengah, pameran swasta multinasional dan UMKM telah disajikan. Penampilan dari sejumlah penyanyi  lokal maupun nasional pun berhasil menghibur warga Jawa Tengah.

“Terbukti Jateng Fair tahun ini dikunjungi 30 persen lebih banyak dari tahun 2018,” ungkapnya.

Kendati begitu, imbuh Titah, pihaknya terus melakukan evaluasi agar pelaksanaan Jateng Fair 2020 mendatang semakin baik. Konsep baru akan disusun agar event tahunan tersebut tambah diminati masyarakat.

“Nampaknya kami sudah harus membuat konsep Jateng Fair untuk mulai reborn. Mengingat Jateng Fair ini sudah berlangsung 32 tahun sejak kegiatan ini dilaksanakan di kawasan PRPP,” jelas Titah.

Gubernur Ganjar Pranowo menambahkan, peran serta masyarakat dibutuhkan dalam pelaksanaan Jateng Fair ke depan. Termasuk dalam hal seni, bisnis, kreasi maupun inovasi lainnya.

“Kira-kita setahun lagi kita ingin bikin Jateng Fair yang seperti apa? Apakah seperti ini? Apakah kita bisa extend lebih gedhe lagi dengan mengundang industri-industri yang lebih besar? Atau kita bisa mempertontonkan seluruh perkembangan dunia teknologi?” bebernya.

Ditambahkan, tema Glorious Borobudur yang diangkat tahun ini adalah sesuatu yang menarik. Banyak potensi di sekitar Borobudur yang perlu diangkat, seperti kuliner, desa wisata, kampung bahasa, dan sebagainya.

“Semalam saya berkeliling di sekitar Borobudur. Tempatnya indah, awannya malam cerah sekali, bulannya belum terlalu bulat, dinginnya juga luar biasa, potensinya dahsyat, eventnya yang sedikit,” beber mantan anggota DPR RI ini.

Ganjar pun berharap Jateng Fair tahun depan bisa lebih baik dan menarik. Tidak hanya masyarakat dari Jawa Tengah yang berpartisipasi, namun juga dari seluruh Indonesia. Selain itu, Jateng Fair bisa menceritakan tiga era. Pertama, era yang mengakomodasi tata bisnis seperti usaha kecil mikro yang masih berjalan. Kedua, era tengah yaitu industri yang baru tumbuh. Dan ketiga, era industri modern.

“Dengan cara itu event ini akan menjadi suatu event yang bergengsi,” tandasnya.

Pada penutupan Jateng Fair, dibagikan 38 penghargaan dengan kategori stand terbaik BUMN/Swasta, stand terbaik Kabupaten/Kota, stand terbaik SKPD Provinsi Jawa Tengah, Festival Gelar Budaya Jawa Tengah, Lomba Tari Kreasi SMA, Lomba Jurnalistik, dan Lomba Vlog. Untuk juara umum dan stand favorit diraih oleh Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD) Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, Gubernur Ganjar juga mengambil undian utama satu unit mobil dan satu sepeda motor. (Tu/ Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait