Komitmen Ganjar, Libatkan Anak Muda Kembangkan Ekonomi Sirkular 

  • 05 Jun
  • ikp
  • No Comments

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkomitmen untuk terus mengembangkan ekonomi sirkular. Keterlibatan anak muda kreatif sangat penting, mengingat ekonomi sirkular semakin menjadi tren dan dapat menyelesaikan beberapa persoalan di masyarakat, khususnya terkait ramah lingkungan.
“Sebenarnya sirkular ekonomi kan menjadi tren ya. Kalau kemudian masyarakat punya problem di tempatnya masing-masing dan mereka ingin menyelesaikan, ternyata berdasarkan sumber atau resources yang ada di situ, mereka mampu untuk mengolah kembali, dan ternyata praktik-praktik baik itu ada. Kita mencoba mendampingi,” kata Ganjar, ditemui seusai rapat paripurna di Gedung DPRD Jawa Tengah, Senin (5/6/2023).
Ditambahkan, substansi dari pengembangan ekonomi sirkular itu juga melihat semakin tingginya minat masyarakat. Terutama generasi muda yang peduli dengan isu lingkungan serta  membuat dunia menjadi lebih baik dan nyaman.
“Banyak sekali kelompok masyarakat yang muda dan demen banget sama ekonomi sirkular. Generasi muda sekarang itu sangat berorientasi pada isu lingkungan, bagaimana kemudian dunia itu lebih baik dan lebih nyaman, semua yang hari ini mengganggu, contohnya sampah begitu, mereka mencoba mengolah,” tuturnya.
Contoh pengolahan sampah itu baru saja diterima Ganjar beberapa waktu lalu. Saat itu ia menerima kiriman baju dengan pewarna natural, dan memanfaatkan material bekas untuk kancing baju.
“Biasa saja kalau dilihat tetapi setelah saya tanya, pewarnanya itu natural. Hitam natural baru saya lihat sekali itu bagus, tidak terlalu gelap tapi hitamnya kelihatan dominan. Kedua, beberapa kancing bajunya itu beberapa materi-materi yang dibuang,” katanya.
Contoh yang diceritakan Ganjar itu menjadi bukti, di tangan generasi muda kreatif dapat menghasilkan produk yang bagus. Kelebihannya lagi, adalah mereka memanfaatkan material yang biasanya dibuang atau menjadi tumpukan sampah.
“Oleh anak-anak muda didesain dengan sedemikian rupa bagusnya, kemudian menjadi produk yang bagus. Ini contoh-contoh saja. Mudah-mudahan menjadi trendsetter ya, ekonomi sirkular dan orang mau melakukan aktivitas di situ,” ungkapnya.
Menurutnya, pengembangan ekonomi sirkular yang mulai dikembangkan di Jawa Tengah itu, ternyata juga mendapat atensi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI. Bappenas RI mengakui bahwa Provinsi Jawa Tengah sebagai provinsi yang mulai inisiasi untuk sirkular ekonomi.
Di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo, Provinsi Jawa Tengah serius untuk berkomitmen mengembangkan penerapan energi baru terbarukan atau EBT. Itu terlihat dari banyaknya jumlah desa mandiri energi (DME) di Jawa Tengah yang saat ini telah berjumlah 2.353 DME. Seluruh DME tersebut terdiri dari 2.167 DME inisiatif, 160 DME berkembang, dan 26 DME mapan.
“Penghargaan itu bukan tujuan, tapi substansi dari program itu harus menyentuh kelompok masyarakat,” tandasnya. (Humas Jateng)*ul

Berita Terkait