Khaul Mbah Gringsing, Teladani Kebaikan Ulama

  • 23 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

Batang – Ratusan warga Desa Gringsing khusyuk memanjatkan doa saat Khaul dan Tahlil Massal Mbah Kiai Ageng Gringsing yang ke-28 dan Mbah Kiai Moch Mabrur yang ke-22, Minggu (23/9). Khaul tersebut merupakan cara untuk meneladani kebaikan para alim/ ulama, sekaligus wujud pengingat jika kematian pasti dialami manusia.

“Khaul ini merupakan bagian warisan dari para alim ulama. Ini bagian kita nguri-uri, sekaligus meneladani kebaikan Mbah Kiai Gringsing. Harapan saya, warga Kabupaten Batang, khususnya Gringsing tetap guyub rukun,” terang Bupati Batang H Wihaji SAg MPd.

Ditambahkan, Kiai Gringsing dikenal sebagai sosok penyebar agama Islam yang sederhana dan tangguh. Dahulu, ulama besar Alas Roban itu gigih berdakwah tentang budi pekerti dan mengajak warga setempat untuk berbuat kebaikan.

Pada acara yang berlangsung di Desa Gringsing tersebut, bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih karena Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membantu membangun jalan yang kondisinya mulus.

“Bantuan Bapak Gubernur alhamdulillah jalan sudah mulus,” ujarnya.

Menanggapi penjelasan Wihaji, Gubernur Ganjar Pranowo mengungkapkan, jalan di kawasan Pantura yang kini kondisinya baik, membuat Kabupaten Batang semakin dilirik investor. Orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga meminta warga Batang betul-betul menjaga kondisi jalan yang sudah baik.

Batang mangke dadi kabupaten ingkang diincer. Soale Panturane sampun apik. Kendal, Semarang, Demak, Batang niku strategis. Anggere dalan sampun sae nggih dijaga,” pesannya.

Alumnus UGM itu mengajak warga untuk menyampaikan persoalan dengan kepala dingin kepada perangkat desa atau kepala daerah. Ganjar mengatakan, pihaknya akan menggandeng bupati/ wali kota dan aparat pemerintah setempat ketika melakukan kunjungan kerja daerah. Tujuannya, agar persoalan warga dapat segera diatasi.

Nek ana masalah ora usah nesu. Kula teka niku nggandeng bupati, camat, kades bareng-bareng ngrampungke masalahe,” jelasnya.

Mantan anggota DPR RI itu juga berpesan, menjelang pesta demokrasi pada 2019, masyarakat agar menunjukkan kedewasaan berpolitik. Perbedaan pilihan adalah hal lumrah, sehingga tidak seharusnya berujung pada perpecahan.

Nek wonten pesta demokrasi ampun congkrah kaliyan sedulure utawa tanggane, amarga pilihane beda. Pilkada serentak sak Jateng niku dipuji kaliyan pusat mergo paling tenang, adem, ayem, tentrem,” pungkasnya.

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait