Kenali Kemampuan Anda Sebelum Bersepeda

  • 08 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Tren bersepeda di tengah pandemi Covid-19 masih terhitung tinggi. Bukan saja karena olahraga tersebut relatif lebih aman jika dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19, tapi suasana dan tantangan yang ditawarkan membuat orang terkadang ingin mencoba terus dengan medan yang lebih ekstrem.

 

Nah, apa yang harus diperhatikan agar tetap nyaman dan aman bersepeda dengan tantangan medan yang ekstrem? Istri Gubernur Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo pun berbagi tips pada siaran langsung Instagram melalui akun @atikoh.s, bersama pewarta Unik dengan akunnya @unik_oke, Selasa (8/9/2020).

 

Menurutnya, mengetahui kemampuan fisik mutlak diperlukan, sebelum menentukan rute yang akan ditempuh. Jangan sampai memaksakan diri, tanpa dibekali kemampuan yang memadai.

 

“Kalau benar-benar pemula, harus tahu kapasitas untuk menentukan rutenya. Jangan pemula tapi ikut jarak jauh. Cari jalan yang rata, jalannya bagus tidak banyak batu, tempat sepi. Kalau sudah hobi, bisa menyesuaikan tanjakannya,” beber Atikoh.

 

Ibu satu anak ini tak menyarankan pesepeda memaksakan diri untuk mengikuti ritme seperti rekannya. Jika rekan komunitasnya melaju dengan kencang sementara dia belum mampu mengikuti, jangan memaksa. Tetaplah mengayuh dengan pelan, bahkan jika lelah beristirahatlah. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19, olahraga bersepeda lebih ditujukan untuk menjaga imunitas tubuh.

 

Faktor keamanan, imbuh Atikoh, juga mesti diperhatikan. Dia menyebut sejumlah perlengkapan yang wajib dikenakannya, antara lain heart rate monitor untuk memantau detak jantung, helm yang aman dan digunakan dengan baik, sarung tangan agar tangan tidak licin, kacamata untuk menghindari debu dan silau, serta air minum yang cukup. Jenis sepeda, tempat duduk atu sadel, jersey, mesti disesuaikan dengan tubuh sehingga lebih nyaman.

 

“Perut jangan terlalu penuh, tapi juga jangan kosong karena nanti energinya tidak ada. Saya biasa minum madu, ngopi, makan kurma yang kalorinya tinggi tapi tidak mengenyangkan, dan kalau jauh makan pisang,” bebernya yang juga Ketua TP PKK Jateng ini.

 

Tak kalah pentingnya, tutur Atikoh, penguasaan teknik bersepeda, terutama untuk medan tanjakan. Namun, dengan latihan rutin dan bimbingan orang yang ahli, semua itu akan bisa dikuasai. Target tempuh pun setiap hati bisa ditingkatkan agar kemampuan terus bertambah. Terpenting, setelah selesai aktivitas itu akan membahagiakan.

 

“Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Step by step kemampuan bisa ditambah terus. Enaknya di Semarang, medannya variatif. Mau cari tanjakan model apa saja ada. Tapi jangan lupa, perhatikan aturan di jalan. Beri tanda dengan tangan jika akan lurus atau berbelok. Kalau ada traffic light merah ya berhenti,” tandas Atikoh. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait