Kemajemukan, Warna Pembangunan Bangsa

  • 17 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Pemahaman dan implementasi nilai-nilai kebangsaan merupakan pondasi utama untuk menghadapi tantangan global saat ini. Dengan memahami nilai-nilai kebangsaan secara baik, masyarakat Indonesia akan memandang kemajemukan yang lahir dan tumbuh di tanah air sebagai kekayaan yang harus dipertahankan. Bukan potensi konflik yang justru akan memecah keutuhan NKRI.

Hal itu disampaikan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo saat memimpin Upacara Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Bagi Birokrat, Akademisi, Tokoh Masyarakat, TNI dan Polri di Semarang Provinsi Jawa Tengah Lemhanas RI Tahun 2018 di Patra Jasa Hotel, Selasa (17/4). Menurutnya, sebagai bangsa yang disatukan oleh perbedaan, nilai-nilai dan wawasan kebangsaan merupakan syarat mutlak yang harus senantiasa dijaga demi utuhnya NKRI.

“Karena  kemajemukan dan keberagaman suku, budaya, bahasa, ras, etnis, golongan dan agama merupakan kekayaan yang dapat menjadi warna tersendiri dalam pembangunan bangsa,” terang Agus.

Dia menjelaskan, beberapa persoalan menonjol saat ini adalah penurunan mentalitas yang menyangkut disiplin, budaya, etos kerja, moral, etika serta nasionalisme dan patriotisme. Untuk itu, pihaknya terus berupaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan melalui pembekalan materi tentang empat konsensus dasar bangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI serta paradigma nasional berupa wawasan nusantara, ketahanan nasional, kemaslahatan nasional, dan kepemimpinan nasional.

“Targetnya untuk memperkuat pendalaman pemahaman dan implementasi dari nilai-nilai kebangsaan dari para peserta yang langsung mendapatkan pembekalan dari Lemhanas hari ini. Ketika nanti mereka kembali ke masyarakat dengan peran masing-masing, kita harapkan mereka akan menjadi agen-agen pembaruan dalam peningkatan pendalaman pemahaman dan implementasi nilai-nilai kebangsaan. Ini menjadi penting karena  untuk menghadapi tantangan masa depan,” tegasnya.

Senada dengan Agus, Plt Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi menuturkan, pemantapan nilai-nilai kebangsaan di Jateng harus senantiasa dilakukan, terlebih Jateng adalah bentengnya Pancasila.

“Jawa Tengah dikenal sebagai bentengnya Pancasila. Tentu apabila kita mengaku sebagai bentengnya Pancasila, maka tidak cukup hanya dengan pernyataan atau retorika, tetapi jarus diwujudkan. Kami mengapresiasi Lemhanas, mudah-mudahan Jawa Tengah ke depan lebih mantap lagi (nilai-nilai kebangsaannya) dan betul-betul menjadi benteng Pancasila,” ujarnya.

Mantan bupati Purbalingga itu berharap, peserta yang mengikuti pembekalan dari Lemhannas tersebut dapat menjadi agen yang tak sekadar memantapkan nasionalisme, tapi menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan.

“Mereka menjadi kader-kader yang kami harapkan bisa selain memantapkan, juga menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan, kebersamaan, persaudaraan, kegotongroyongan, nilai-nilai Pancasila dan empat pilar,” harapnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

 

 

 

 

Berita Terkait