Kebumen Harus Berubah 180 Derajat

  • 01 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Reformasi birokrasi menjadi PR besar yang diberikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Yazid Mahfudz usai dilantik sebagai Bupati Kebumen di sisa masa jabatan hingga 2021. Bahkan Ganjar siap mengirim tim pendamping jika Yazid merasa kewalahan.

Yazid Mahfudz dilantik sebagai Bupati Kebumen oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Jumat (1/2/2019) menggantikan Yahya Fuad, yang dijatuhi hukuman empat tahun penjara dan tiga tahun masa pencabutan hak politik karena kasus suap. Menurut Ganjar, hal itu telah menciderai masyarakat dan tata kelola Kebumen.

Yazid Mahfudz yang semula sebagai wakil bupati, bakal memimpin Kebumen hingga 2021, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 131.33/178 tahun 2019 tentang Pengangkatan Wakil Bupati menjadi Bupati, dan Pemberhentian Wakil Bupati Kebumen.

“Kebumen harus bangkit, harus reformasi birokrasi total. Kebumen harus berubah 180 derajat,” kata gubernur.

Ditambahkan, hal pertama yang harus dilakukan dalam reformasi birokrasi di Kebumen adalah melengkapi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sampai eselon IV, termasuk anggota DPRD. Meski hal itu berat, namun jika dilakukan pendekatan secara intensif, Ganjar yakin bisa terealisasi.

“Perintahkan seluruh aparatur di Kebumen mengisi LHKPN sampai eselon IV, perintahkan satu Minggu selesai. Provinsi sudah seperti itu. Ajak juga DPRD,” bebernya.

Tentang reformasi birokrasi, gubernur berpesan agar berkonsultasi dengan ahilnya, KPK misalnya. Atau jika diperlukan, dia siap menerjunkan tim untuk pengawalan penataan birokrasi yang akan dipimpin Sekda Jateng.

“Cara paling gampang adalah mengundang ahlinya. Kalau saya, saya undang KPK agar ada supervisi. Nanti saya kirim Pak Sekda agar ada roh reformasi birokrasi yang ditransfer. Ini demi kebaikan masyarakat Kebumen, agar semua bisa tidur nyenyak, hidupnya ayem,” tegas mantan anggota DPR RI ini.

Selain birokrasi reformasi, hal lain yang ditekankan Ganjar adalah persoalan mitigasi korupsi. Dia yakin semua pejabat sudah paham di mana titik-titik biang korupsi. Namun demikian perlu keberanian untuk mendobrak agar praktek tersebut musnah.

“Titik-titik korupsi kita sudah tahu. Uang meja, uang pelicin komisi atau apapun istilahnya musnahkan itu semua. Kalau kita baik pasti ada saja yang menyerang kita. Apalagi tidak baik. Tapi jangan takut, perbanyak salawat saja. Mudah-mudahan barokah,” katanya.

Gubernur juga mengajak para kepala daerah untuk bersama berkomitmen mengentaskan kemiskinan dan kebencanaan. Banyak kantong yang perannya bisa dioptimalkan untuk pengentasan kemiskinan dan penanggulangan bencana. Di antaranya zakat dan CSR perusahaan.

“Saya minta kumpulkan perusahaan-perusahaan untuk mengarahkan CSR agar turut mengatasi persoalan ini, juga Baznas. Zakat, infak, sadaqah, silakan gerakkan PNS. Saya akan kawal. Jangan khawatir, saya di belakang panjenengan, juga presiden. Kalau ini kompak, akan makmur masyarakat kita,” tandas alumnus UGM ini.

Usai pelantikan Bupati Kebumen, juga dilakukan pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Kabupaten Kebumen, sisa masa bakti 2019-2021, Yusroh Yazid Mahfudz, oleh Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo.

 

Penulis : Ib, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait