Keberhasilan Dana Desa Jangan Jadi “Air Bah”

  • 24 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Klaten – Keberhasilan Desa Ponggok dalam memanfaatkan dana desa untuk menyejahterakan masyarakatnya melalui pengelolaan Umbul Ponggok dinilai Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai prestasi yang sangat membanggakan. Dia meminta prestasi itu dijaga dan jangan sampai dirusak oleh segelintir orang.

Menurut Sri Mulyani, mencapai kesuksesan merupakan prestasi yang luar biasa. Tapi menjaga dan memelihara kesuksesan menjadi hal yang sangat sulit.

“Terutama karena Kades (Ponggok, red) menyampaikan, sudah pakai mega digital. Makin orang lihat ada anggaran Rp 15 miliar dari BUMDes, ditambah lagi dari pemerintah pusat sekitar Rp 600 juta – Rp 800 juta, orang bisa saja punya niat tidak baik. Orang bisa berpikir bahwa itu sesuatu yang ingin dia nikmati sendiri, bukan untuk bersama-sama,” katanya pada acara Diseminasi dan Sharing Session Optimalisasi Dana Desa, di Kantor Desa Ponggok, Rabu (23/8).

Pendapatan Desa Ponggok dari pengelolaan Umbul Ponggok yang mencapai lebih dari Rp 10 miliar pada 2016 jangan sampai membuat masyarakat kebingungan dalam memanfaatkannya. Sehingga, tidak menjadi “air bah” yang justru merusak masyarakat.

“Karena kebanyakan uang juga tidak baik. Perlu ada mekanisme disiplin. Jadi ada baiknya warga Ponggok diberi segala macam informasi bagaimana melanggengkan kemajuan ini. Sehingga siapapun yang memimpin punya komitmen untuk tidak merusaknya,” tegas Sri Mulyani.

Komitmen untuk melanggengkan kemajuan tersebut, sambungnya, bisa melalui kebijakan RPJMDesnya. Kebijakan itu dapat mencontoh negara-negara maju, seperti Nordik dan Singapura.

“Mungkin saya ingin mengajak Pak Junaedi (Kades Ponggok, red) ke negara yang sudah maju. Mungkin ke Nordic Countries atau Singapura yang policy RPJMD nya punya komitmen bersama, agar kemakmuran ini tetap terjaga selamanya. Ada banyak negara punya teknik yang bagus,” ungkap dia.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi menyambung, kesuksesan pengelolaan dana desa seperti yang dilakukan Desa Ponggok belum banyak ditemui di desa lain. Bahkan bisa dikatakan, Desa Ponggok adalah yang paling menonjol di antara desa-desa lain. Terutama dalam hal mendayagunakan dana desa yang dialirkan pemerintah pusat.

“Tentu kondisi desa tidak seluruhnya seperti Ponggok. SDM dan sumber daya alamnya bagus. Banyak desa yang sumber daya alamnya bagus, tapi SDM nya masih kurang,” tuturnya.

Keberadaan pendamping desa dari pemerintah pusat, imbuh Heru, memang sudah baik. Tapi, pemerintah daerah merasa masih belum cukup. Pihaknya menyarankan agar mendayagunakan pemerintah kecamatan, sebagai struktur pemerintah yang terdekat dengan desa.

“Barangkali perlu ada capacity building untuk pemerintahan kecamatan. Saya membayangkan kalau camatnya bagus dengan jajarannya, didukung Muspida, ini bersama-sama mendampingi desa dan pendampingannya permanen, mungkin hasilnya lebih bagus,” saran mantan Bupati Purbalingga itu.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

 

Berita Terkait