Kapal Asing Enyah, Nelayan Dituntut Jaga Laut

  • 08 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Rembang – Selama tiga tahun kepemimpinan Susi Pudjiastuti di Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, sudah 10 ribu kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia, ditenggelamkan. Susi mengakui, keberhasilan itu tidak lepas dari kesolidan dalam bekerja sama dengan instansi terkait lainnya.

Saat Pagelaran Seni Budaya Bahari bersama Nelayan, di Alun-alun Kabupaten Rembang, Kamis (7/12), Menteri Susi menyampaikan, kementeriannya bersama TNI Angkatan Laut, Polair, Kejaksaan Agung, dan Satgas 115 yang fokus menindak kejahatan perikanan, bekerja keras dan membangun tim yang solid dalam memerangi kapal ikan asing.

Diakui, kerja keras yang dilakukan itu tidak mudah. Selain perlu fisik, sarana dan prasarana, dibutuhkan pula integritas dan kesungguhan. Dua poin terakhir tersebut tidak ternilai harganya. Apalagi, banyak yang tidak menyukai policy penenggalaman kapal asing. Tapi langkah itu tetap dilakukan agar kedaulatan laut terjaga. Bagaimana pun laut harus menjadi masa depan bangsa karena 70 persen wilayah Indonesia adalah laut.

“Indonesia harus hidup ribuan tahun lagi, tidak boleh berhenti sampai generasi kita. Indonesia wilayah terluasnya adalah laut. Laut harus jadi masa depan bangsa kita. Pak Presiden (telah) berkomitmen dengan menandatangani Perpres 44/2016, di mana asing tidak boleh menangkap ikan lagi di laut kita, ” tuturnya.

Saat ini, kata Susi, laut Indonesia sudah berdaulat. Tinggal segelintir saja pencuri ikan dari negara asing. Untuk itu, dia meminta agar semua kalangan masyarakat, terutama nelayan, mau menjaganya.

“Saya menjadi menteri, ambil pekerjaan ini, ambil langkah-langkah untuk rakyat dan bangsa. Bukan untuk pribadi saya. Saya titipkan laut kepada Anda semua. Pejabat negara, rakyat biasa, mahasiswa, ormas, parpol dan semua yang merasa menjadi bangsa Indonesia. Kapan lagi menjaga dan memiliki momentum laut bersih dari pencuri ikan,” ajaknya.

Senada disampaikan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP. Menurutnya, mimpi sederhana Menteri Susi adalah menumbuhkan spirit masyarakat untuk mencintai laut. Sebab, wilayah laut Indonesia sangat luas dan masyarakat dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari hasil laut tersebut, dengan tetap memperhatikan kondisi lingkungan.

“Kita harus bisa memanfaatkan itu dengan baik. Untuk sampai ke sana, ada peran pemerintah, ada peran Bapak/ Ibu sekalian, di masing-masing bidang kita, untuk mengelola laut kita,” tuturnya.

Pada Pagelaran Seni Budaya Bahari bersama Nelayan, ditampilkan beragam kesenian. Antara lain performance art dari Sanggar Sardono dan Nasirun, serta pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono yang mengambil lakon Pandawa Layar. Semua kesenian yang ditampilkan memberikan pesan, supaya manusia mau menjaga kelestarian laut, sehingga manfaat dari sumber daya laut bisa dirasakan hingga anak cucu.

 

Penulis: Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait