Jembatan Kali Keruh Pekalongan Dibangun Tahun Ini

  • 30 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Pekalongan – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan pembangunan jembatan Kali Keruh yang terletak di Desa Loragung Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan selesai tahun ini. Anggaran sebesar Rp17 miliar disiapkan untuk membangun kembali jembatan penghubung Pekalongan-Pemalang tersebut.

Jembatan Kali Keruh putus pada 2018 lalu karena diterjang banjir. Untuk bisa melewati jembatan, warga memasang anak tangga yang cukup tinggi di sisi kanan kiri sungai, sehingga cukup membahayakan.

“Tahun ini saya pastikan jembatan dibangun, kami percepat agar aktivitas masyarakat menjadi lancar,” kata Gubernur Ganjar saat meninjau lokasi jembatan Kali Keruh, Pekalongan, Rabu (30/1/2019).

Anggaran Rp17 miliar itu, lanjutnya, akan diambilkan dari anggaran Pemprov Jateng. Sebenarnya, pembangunan jembatan membutuhkan anggaran Rp18 miliar, namun kekurangan anggaran akan dipenuhi Pemkab Pekalongan.

“Nanti yang Rp1 miliar biar ditanggung Bupati Pekalongan. Prinsipnya gotong royong dalam menanggulangi bencana ini harus terus terwujud,” imbuh gubernur.

Diterangkan, pembangunan jembatan Kali Keruh akan menjadi prioritas. Tahun ini, pembangunan harus selesai, karena anggaran yang digunakan memasuki tahun anggaran 2019.

“Akan kami prioritaskan, saya minta urusan administrasinya segera dituntaskan agar pembangunannya segera terlaksana,” tegas mantan anggota DPR RI ini.

Meski dituntut cepat, namun dia tetap menekankan pentingnya menjaga integritas. Ganjar juga mewanti-wanti agar tidak ada yang “bermain” dalam pembangunan jembatan.

“Saya minta lelangnya tidak ada yang main-main, integritas dijaga kalau perlu dipelototi agar tidak ada pelanggaran. Masyarakat silahkan ikut diawasi, kalau ada hal yang tidak baik, langsung laporkan ke saya,” ucapnya.

Menurut gubernur, pembangunan jembatan baru membutuhkan waktu yang tidak singkat. Untuk itu, sambil menunggu proses pembangunan jembatan, ia meminta Pemkab Pekalongan membuatkan jembatan Bailey, jembatan darurat yang terbuat dari besi.

“Dengan jembatan darurat itu, maka masyarakat akan nyaman saat melintasi jembatan. Tidak seperti sekarang, masyarakat harus naik turun tangga demi menyeberang ke sisi sungai lainnya,” tambah alumnus UGM ini.

Saat mengunjungi jembatan Kali Keruh, Ganjar juga bertemu dengan masyarakat, salah satunya Dwi Sholihati, guru SD 02 Medayu. Kepada Ganjar, Dwi menceritakan, setiap hari dia harus melintasi jembatan putus itu dengan tangga yang cukup tinggi, karena jembatan itu satu-satunya penghubung rumahnya dengan sekolah.

“Mau gimana lagi, karena sudah kewajiban untuk mengajar, jadi harus dilaksanakan,” ucapnya.

Meskipun takut karena harus naik turun tangga yang di bawahnya menganga sungai penuh batu, namun Dwi tetap menjalaninya setiap hari. Apalagi saat hujan, tangganya sangat licin. Namun perasan takut yang ada dibuang jauh-jauh demi menjalankan kewajibanya sebagai guru.

“Karena tanggung jawabnya besar, jadi harus dijalani. Tentu saja dengan kunjungan Pak Gubernur ke sini dan mengatakan akan segera membangun jembatan baru, saya senang sekali,” pungkasnya.

Penulis : Bw, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait