Jangan Segan Bertanya

  • 17 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

Boyolali – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP melepas jamaah haji kloter 1 embarkasi soc Adi Soemarmo Solo. Pelepasan ratusan calon haji itu dilakukan di Gedung Muzdalifah, Asrama Haji Donohudan, Selasa (17/7) pukul 02.00 WIB.

Dalam laporannya, Kakanwil Kemenag Jateng Farhanni yang sekaligus sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Solo menyampaikan tahun ini embarkasi Solo memberangkatkan total sebanyak 33.364 jamaah. Jumlah tersebut terbagi dalam 95 kloter, yang terdiri dari 86 kloter dari Provinsi Jawa Tengah, dan sembilan kloter dari DIY.

Lebih detil Farhanni menjelaskan, apabila dengan petugas daerah dan petugas kloter, total yang diberangkatkan sebanyak 34.112 orang jamaah, di mana 30.231 orang merupakan jamaah dari Jateng dan 3.133 orang jamaah dari DIY. Jumlah itu meliputi 33.364 orang calon jamaah haji, 273 orang petugas daerah dan 475 orang petugas kloter.

“Petugas kloter dari Jawa Tengah 430 orang, dari DIY 45 orang, petugas daerah TPHD Jawa Tengah 248 orang, dan TPHD DIY 25 orang,” ujar dia.

Ditambahkan, mulai tahun ini, pemeriksaan biometrik dan finger print dilaksanakan di seluruh embarkasi di Indonesia. Tahun sebelumnya, selalu dilaksanakan di bandara kedatangan di Mekah dan Jedah, Arab Saudi. Pemeriksaan di Arab Saudi memakan waktu lama karena seringkali terkendala dengan bahasa.

Gubernur Ganjar Pranowo menilai, pemeriksaan biometrik di embarkasi di tanah air, memberi keringanan tahapan di Arab Saudi. Dia menerima laporan, butuh waktu dua sampai tujuh menit bagi calon haji untuk melalui pemeriksaan biometrik. Namun, menurutnya itu bukan kendala karena petugas hanya belum terbiasa.

“Kalau kita sudah cek di sini, sebenarnya membantu meringankan tahapan yang ada di sana (Arab Saudi). Semua itu butuh kebiasaan saja. Butuh kecepatan, butuh latihan dan itu hal yang biasa saja. Ini kan mendigitalkan, membuat elektronik dan membikin akurat,” tuturnya.

Ganjar yakin, para petugas lambat laun akan menemukan ritmenya. Sehingga, pemeriksaan biometrik berikutnya bisa lebih cepat.

Dia berharap, pelayanan terhadap penyelenggaraan haji di Jawa Tengah tahun ini semakin baik. Apalagi, tahun lalu penyelenggaraan haji di Jateng dinyatakan sebagai yang terbaik.

Pada kesempatan itu, gubernur juga berpesan pada jamaah calon haji yang belum berangkat untuk menjaga kesehatan, selalu membawa dokumen pribadi dan mesti terikat antara satu kelompok dengan yang lain.

“Nanti dalam satu kelompok mereka mesti betul-betul terikat dengan kelompok yang lain. Kalau suka misah-misah biasanya mereka tersesat, lupa jalan pulang, ketemu dengan orang, tasnya dipinjem. Kejadian-kejadian kecil, tapi kadang merepotkan. Saya harapkan mereka tidak segan bertanya karena tim pendampingnya Insya Allah semua sudah siap,” pinta dia.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dr Anung Sugihantono MKes menyambung, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan jamaah calon haji agar kesehatannya terjaga. Antara lain harus sering minum karena suhu di Arab Saudi mencapai 40 sampai 50 derajat celcius, atau 1,5 kali dengan kondisi suhu di tanah air. Kemudian menggunakan masker pelindung, menjaga kebersihan lingkungan sendiri dan mengonsumsi makanan yang sudah disediakan pemerintah.

“Yang lansia, yang mengenakan gelang dengan warna tertentu, khususnya yang orange dan merah, mohon untuk selalu komunikasi dengan tenaga kesehatan kami disana. Jangan paksakan diri untuk melakukan sesuatu apabila tenaga kesehatan maupun pendamping tidak menganjurkan hal itu dilakukan,” pesannya.

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait