Gus Yasin: Yang Kalah Traktir Kopi Yang Menang

  • 17 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Rembang – Pemilu 2019 resmi dihelat pada Rabu (17/4/2019). Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) serentak yang baru pertama kali digelar ini disambut oleh antusiasme masyarakat, termasuk Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dan keluarga.

Gus Yasin bersama istri, Nawal Nur Arafah, sang ayah, KH Maimoen Zubair, dan ibu berangkat beriringan menuju TPS 005 Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang untuk menggunakan hak pilih mereka dengan mengendarai mobil golf. Ketika Gus Yasin dan keluarga tiba di TPS, sudah ada sekitar 190 warga yang menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut dari 220 warga yang tercantum di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sembari menunggu, mantan anggota DPRD Provinsi Jateng itu berbincang dengan sejumlah warga.

Dia mengapresiasi banyaknya warga yang hadir di TPS untuk menggunakan hak pilih mereka. Hal itu membuktikan mereka antusias berpartisipasi memilih pemimpin bangsa. Pihaknya mencontohkan, warga di sekitar tempat tinggalnya yang hadir di TPS 005 Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang sudah lebih dari 70 persen, meski batas waktu kehadiran pemilih di TPS masih dua jam kemudian.

“Kalau kita melihat antusias masyarakat dilihat dari TPS 005 Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang sampai saat ini sudah pukul 11.00WIB, sudah 190-an dari 220 (pemilih). Artinya sudah sampai 70 persen lebih dan insya Allah diperkirakan kita bisa sampai 90 persen. Tadi saya tanya kepada Pak Camat, insya Allah warga Rembang bisa sampai 80 persen, kemarin Pilgub hanya 75 persen. Kita buktikan Jawa Tengah antusias terhadap pemimpin yang akan kita tentukan lima tahun ke depan,” bebernya.

Gus Yasin berharap, masyarakat dewasa dalam menyikapi hasil Pemilu ini. Kandidat yang menang tidak jumawa, yang kalah pun dapat legawa. Pihaknya ingin, situasi kondusif saat berlangsungnya Pilgub lalu, dapat menjadi contoh kedewasaan berpolitik. Ketika tahapan Pilgub telah usai, pemimpin dapat segera bekerja dan merangkul segenap elemen masyarakat.

“Saya berharap pasca Pilpres bahwa yang kalah harus bisa menerima dan yang menang jangan euforia terlalu karena di depan sudah ada tugas yang menanti dan masyarakat memberikan amanah. Tentu itu harus kita laksanakan dengan baik. Kalau dalam pondok pesantren, saya istilahkan yang kalah traktir kopi yang menang, walaupun satu cangkir bisa diminum bersama-sama,” harapnya.

Ulama kharismatik sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Kecamatan Sarang, KH Maimoen Zubair bependapat, berpartisipasi dalam pemilu merupakan hal wajib untuk memilih pemimpin terbaik ke depan. Pemimpin terpilih nantinya diharapkan mampu mengemban amanah rakyat dan bersikap adil.

“Nyoblos itu wajib untuk memilih pimpinan. Kalau dalam aturan, memilih itu harus yang jujur dan adil,” ujar Mbah Moen kepada awak media usai menggunakan hak pilihnya.

Sebagai informasi, di TPS 005 Desa Karangmangu tercatat 220 warga pada DPT. Dari jumlah tersebut, 119 pemilih di antaranya berjenis kelamin laki-laki, sedangkan 101 pemilih berjenis kelamin perempuan. Selain itu, terdapat lima warga yang tercantum pada daftat pemilih tambahan di TPS tersebut. (Ar, Humas Jateng)

Berita Terkait