Ganjar : “Gubernurmu Ini SMA-nya Swasta Ya Ora Papa”

  • 11 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Buntut ditemukannya banyak surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang disalahgunakan saat seleksi penerimaan peserta didik (PPDB), Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP kembali mengingatkan orang tua agar tetap menjunjung tinggi kejujuran. Hilangkan anggapan sekolah favorit, sehingga tak memaksakan anak diterima di sekolah dambaannya dengan cara yang curang.

Menurut Ganjar, penerapan zonasi memang dilakukan pemerintah agar tak ada lagi sekolah favorit, sementara ada pula yang tertinggal. Kebijakan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2018 itu diterapkan agar distribusi siswa bisa merata. Sekolah yang butuh untuk difavoritkan pun akan mendapat perhatian khusus.

“Sehingga nanti semuanya favorit. Ini misi pak menteri, dan kita mesti membantu soal itu. Sehingga distribusi siswa bisa merata,” katanya saat diwawancara wartawan usai Rapat Internal PPDB Online dengan Jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, di Kantor Disdikbud, Rabu (11/7).

Ditambahkan, jika siswa sudah mendapat sekolah yang baik, diharapkan mereka dapat lebih tenang dalam menuntut ilmu. Namun, tentunya orang tua pun jangan mengajarkan untuk berbohong, demi mengejar keinginannya.

“Saya hanya mengingatkan di awal kepada orang tua, jangan ngapusi. Kalau kemarin beberapa sekolah mengumpulkan wali murid, mengundang polisi, terus kemudian menarik diri satu satu, maka sebenarnya itu efek Jera yang lumayan bagus, dan akhirnya mereka mengoreksi diri. Tapi saya mengingatkan lagi, kalau masih nekat, risiko lho ya. Kalau nanti ketahuan, kita keluarkan dari sekolah,” tegas Ganjar.

Mantan anggota DPR RI itu mengungkapkan, kebijakan memberikan prioritas bagi masyarakat miskin dalam menempuh pendidikan, khususnya di sekolah negeri, sebenarnya bagian dari upaya pengurangan kemiskinan. Namun, bukan berarti kebijakan itu disalahartikan dengan penyalahgunaan SKTM. Jangan lupa jika masih banyak sekolah swasta yang juga hebat.

“Jangan salah lho, gubernurmu ini SMA-nya swasta. Ya ora papa kok. Maksud saya begini, sekolah swasta yang hebat itu juga banyak. Jangan sampai semua rebutan di sini (SMAN/ SMKN). Kalau urusannya nanti, pak, kami tidak mampu. Biar kami urus. Minta beasiswa, dan sebagainya,” ungkap gubernur.

Pada PPDB SMAN/ SMKN tahun ini, gubernur telah memerintahkan seluruh sekolah melakukan verifikasi SKTM karena membeludaknya pengguna SKTM, serta banyaknya keluhan masyarakat menyangkut penggunaan SKTM. Hingga Selasa (10/7), setidaknya ditemukan 78.065 penyalahgunaan SKTM . Dan pada Rabu (11/7) siang, pihaknya menemukan tambahan ratusan penyalahgunaan SKTM.

“Jadi teman-teman ini sekarang sedang bekerja, juga pada stres, capek. Kita koreksi satu-satu. Alhamdulillah kita menemukan cara kerja yang mengalami perbaikan,” tandasnya.

Sebagai informasi, hingga Rabu (11/7) sore tercatat jumlah pendaftar SMAN 113.092 orang, dengan kuota 113.325 orang. Pengguna SKTM/ KIP 62.461 orang, dan yang lulus seleksi SKTM 26.445 orang, atau tersingkir 36.026 orang. Untuk SMKN, jumlah pendaftar 108.459 orang, dengan kuota 98.486 orang. Pengguna SKTM/ KIP 86.393 orang, lulus seleksi SKTM 44.003 orang, atau tersingkir 42.390 orang. (Ul/Rt)

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait