Digagas, Popda Masuk Daerah Perdesaan

  • 09 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Jawa Tengah diharapkan dapat didayagunakan secara optimal sebagai sarana pembinaan berkelanjutan, sekaligus dapat memacu semangat berolahraga di kalangan masyarakat, termasuk di daerah-daerah.
“Karena itu, ke depan alangkah baiknya jika tempat penyelenggaraan tidak hanya dipusatkan di kota-kota besar, tetapi juga masuk ke daerah-daerah,” ujar Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sudjatmoki MSi saat memberi sambutan pada pembukaan Popda Jateng tingkat SMP/MTs di Stadion Diponegoro,  Senin (9/4).
Dengan Popda dilaksanakan di daerah, lanjut dia, bibit-bibit unggul yang potensinya banyak tersimpan di perdesaan dapat ikut bangkit memberi kontribusi dalam meraih prestasi olahraga. Bagaimana pun daerah harus dapat menjadi pusat pembinaan dan sumber atlet-atlet olahraga yang berbakat dan berprestasi.
Konsekuensinya, sarana dan prasarana olah raga di daerah harus terus ditingkatkan. Demikian pula, pusat-pusat pembinaan serta pembibitan atlet harus pula ditumbuhkembangkan. Oleh sebab itu, bupati/ wali kota hendaknya benar-benar memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap perkembangan olahraga di daerah masing-masing.
“Kepada seluruh peserta saya minta dapat mengikuti Popda dengan penuh semangat dan  disiplin yang tinggi. Berikanlah yang terbaik untuk mencapai prestasi terdepan yang dapat mengharumkan nama bangsa dan negara,” pintanya.
Selain itu, Heru meminta momentum tersebut jua menjadi sarana evaluasi. Sehingga hal-hal yang baik dapat ditingkatkan dan yang kurang baik dapat dicarikan solusinya. Untuk para juri dan official, dia menekankan agar bekerja secara objektif. Semua pihak pun harus menjunjung tinggi sportivitas.
Mantan Bupati Purbalingga itu menambahkan, Popda Tingkat Jawa Tengah, harus dapat dijadikan sebagai barometer dan evaluasi bagi pelaksanaan pembinaan olahraga di sekolah. Tidak kalah penting, pertandingan yang dilaksanakan, harus mengacu pada olahraga prestasi yang dibutuhkan pada even-even nasional maupun internasional.
“Banyak PR yang belum kita selesaikan dalam rangka memajukan prestasi olahraga di Jawa Tengah,” imbuhnya.
Ketua Panitia Popda Jateng Urip Sihabuddin menjelaskan, even olahraga tahunan tingkat pelajar itu menjadi ajang seleksi pembentukan tim pelajar Jateng yang akan dipersiapkan pada event olahraga pelajar tingkat nasional atau regional. Selain itu mencetak dan memelihara calon atlet terbaik di kalangan pelajar, serta meningkatkan persatuan dan kesatuan.
Ia menyebutkan, Popda tingkat Jateng 2018 dilaksanakan pada tingkatan sekolah,  yaitu SD, SMP, dan SMA/SMK sederajat. Popda SD diselenggarakan di Semarang pada 23- 26 April 2018, dengan mempertandingkan 13 cabang dan diikuti 1.700 atlet dan official.
Untuk tingkat SMP/MT, mempertandingkan 17 cabang olahraga diikuti 2.247 atlet dan official, dengan memperebutkan 164 emas, 164 perak, dan 234 perunggu. Sedangkan tingkat SMA sederajat diselenggarakan mulai 6-9 Mei 2018, mempertandingkan 20 olahraga. Kegiatan itu diikuti 2.250 atlet dan official, memperebutkan 192 emas, 198 perak dan 269 perunggu.
“Keseluruhan pertandingan dilaksanakan di Kota Semarang, kecuali voli pasir dan dayung. Karena pertimbangan sarana teknis yang belum memadai di Kota Semarang,  sehingga voli pasir ditempatkan di Kendal, sedangkan dayung di Demak,” terang Urip yang juga Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jateng.
Penulis : Mn, Humas Jateng
Editor : Ul, Diskominfo Jateng
Foto : Humas Jateng

Berita Terkait