Budidaya Ikan Dalam Ember, Solusi Pangan Masa Depan

  • 15 May
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Saat ini budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) perlahan mulai digeluti banyak orang. Mengingat hal itu bisa menjadi solusi pangan masa depan untuk masyarakat.
Hal tersebut mengemuka dalam perbincangan pada siaran langsung Siti Atikoh Ganjar Pranowo melalui akun Instagram @atikoh.s, Jumat (15/5/2020) pukul 13.30 WIB. Perbincangan dilakukan bersama salah satu pegiat Budikdamber, Heni Subiyanti, dengan akunnya @shmilyhenonk.
Perbincangan kali ini mengangkat tema Budikdamber-Solusi Pangan Masa Depan. Menurut Atikoh, Budikdamber bisa menjadi solusi pangan masa depan nanti, karena dapat mengatasi persoalan keterbatasan lahan untuk budidaya ikan yang mulai terjadi belakangan ini. Belum lagi persoalan berkurangnya kualitas dan kuantitas air terutama di daerah perkotaan.
“Maka Budikdamber menjadi solusi di tengah kondisi tersebut. Sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat. Apalagi semua harus saling sinergi agar tetap bisa bertahan di masa pandemi Covid-19. Harapannya survive terus,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah ini.
Yang paling mudah dilakukan dalam metode tersebut adalah budidaya ikan lele. Istri Gubernur Jawa Tengah ini tampak antusias mendengar penjelasan gamblang soal Budikdamber ikan lele. Seperti bahan apa saja yang dibutuhkan agar bisa melakoni budidaya jenis ini.
Heni Subiyanti menjelaskan Budikdamber  mudah dan menghemat lahan, karena bisa dilakukan dengan mengoptimalkan pekarangan. Alat atau bahan yang dibutuhkan pun tak sulit didapat. Mulai dari ember, benih ikan lele, bibit kangkung, gelas plastik, arang, kawat, tang, hingga alat solder.
“Mudah alat dan bahannya. Ada di sekitar kita. Bahkan bisa memakai bahan bekas, seperti ember bekas, gelas air mineral, dan sebagainya,” jelas Heni.
Cara membuatnya cukup mudah. Siapkan ember besar, di sisi atasnya digantung bibit tanaman dalam gelas plastik dengan media arang. Yang mudah tumbuh dan bisa hidup di air adalah kangkung. Kemudian, isi air dalam ember hingga sebatas alas gelas, baru diberi bibit ikan ukuran lima sampai tujuh sentimeter. Satu ember bisa diberi puluhan ikan.
Untuk pakan lele, dia tak menganjurkan diberi sisa nasi atau makanan di rumah. Halnitu untuk menghindari adanya jamur atau bahan berbahaya dalam makanan, yang bisa mencemari ikan.
“Yang aman ya diberi makan pelet,” ungkap Heni.
Mengenai volume pemberian pakan, bisa diberikan secara rutin dua kali sehari atau satu kali sehari. Jika sekali sehari maka pakannya diberikan saat sore hari, mengingat lele adalah ikan malam. Kalau diberi pakan dua kali sehari berarti setiap pagi dan sore hari.
Seorang follower @danileukang bertanya melalui pesan yang dikirimkan. Dani bertanya total biaya yang dibutuhkan untuk melakoni Budikdamber ini.
Heni menjelaskan secara umum biaya yang dibutuhkan menjalani Budikdamber sekitar Rp1,6 juta untuk 12 ember. “Analisa usaha, total usaha per 12 ember dan tiap minggu panen, ember, cup, dan lainnya Rp 1,6 juta. Full paket,” beber Heni. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait