Bapak Asuh Bengkel, Bantu eks PMI Buka Usaha

  • 17 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Para pekerja migran Indonesia selama ini seringkali dihadapkan pada persoalan lapangan kerja ketika pulang di negeri sendiri. Sehingga, banyak yang memilih bertahan di luar negeri, meskipun kadang tidak sesuai harapan mereka.

Menangkap persoalan itu, PT Astra Internasional Tbk bersama Bank Mandiri membuat program Bapak Asuh Bengkel. Pada acara Closing Ceremony Bapak Asuh Bengkel di William Soeryadjaja Assembly Hall Astra Motor Center Semarang, Kamis (16/8), Chief Executive Astra Motor, Sigit Kumala menjelaskan, dalam program bersama para eks pekerja migran Indonesia (PMI) ini, pihaknya menyiapkan, mendidik dan mendampingi para PMI yang sudah pulang ke Indonesia dalam merintis usaha bengkel.

“Program ini sebelumnya sudah disosialisasikan  di Malaysia pada Desember 2017. Di mana pada tahap awal yang mendaftar ada 27 PMI dari Hongkong, Malaysia dan Korea Selatan. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, wawancara serta survei, akhirnya kami memutuskan sembilan peserta menjadi binaan Astra Motor dan Bank Mandiri yang didasarkan pada tempat usaha, permodalan dan service demand,” jelas dia.

Para PMI yang mendapat program Bapak Asuh Bengkel, lanjut Sigit, pada Juli lalu mengikuti in class training. Materinya antara lain meliputi bisnis bengkel seperti proses administrasi, dan pendalaman materi honda technical education programme. In class training dilaksanakan selama tujuh hari. Selanjutnya, mereka mengikuti on the job training selama 14 hari di jaringan Ahass.

“Sembilan peserta binaan siap memulai bisnis bengkel di awal September. Kami menyadari, para pejuang devisa negara yang kembali ke tanah air perlu diberi kesempatan menjadi pengusaha profesional,” katanya.

Direktur Teknologi Informasi dan Operation Mandiri, Rico Usthavia Frans men-support program Bapak Asuh Bengkel karena selain finansial, yang dibutuhkan start up business adalah ketrampilan. Dengan bekal ketrampilan yang dimiliki, ditambah akses finansial, PMI akan percaya diri dalam memulai usaha.

“Tujuannya bagaimana kita bisa bersama-sama memfasilitasi pekerja migran untuk terjun langsung dan memperdalam keahlian bisnis dan pengusaha yang sukses di bidang otomotif atau bengkel motor binaan,” harapnya.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP berpandangan, program CSR menjadi program yang dilakukan hingga eksekusi di lapangan. Para PMI dilatih, kemudian diarahkan membuka usaha baru yang dalam hal ini core bisnisnya disesuaikan dengan PT Astra.

“Kalau ini jadi, kita bisa meniru pola ini. Jadi datang, dilatih, dikasih ilmunya, dikasih modal sama Mandiri, silakan berusaha. Tugas kami memantau untuk pertama yang saya lihat ini. Kalau hasilnya bisa tumbuh, maka kita akan coba kembangkan,” tutur orang nomor satu di Jateng itu.

Ganjar juga berpesan agar sembilan PMI yang menerima program Bapak Asuh Bengkel kreatif dalam menjalankan usaha. Misalnya, memberi senyum dalam melayani, care terhadap konsumen dengan terus mengingatkan pada waktu-waktunya service, membuat bengkel online dan mobile, atau melengkapi bengkelnya dengan warung makan.

Bisnis niku urusan kreatif, urusan inovatif. Bisnis niku urusan melayani, ngladeni kersane mlaku,” pesannya.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait