Aksi Ganjar KW Bikin Tokoh Aslinya Terpingkal-pingkal

  • 15 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Kisah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selama memimpin Jawa Tengah dijadikan inspirasi puluhan anak-anak muda untuk menampilkan karya drama teatrikal. Mengangkat tema Pengabdi Rakyat, kisah Ganjar tersebut dipentaskan di Wisma Perdamaian Kota Semarang, Jumat (14/12) malam.

Gubernur Ganjar Pranowo pun hadir dalam pentas drama musikal itu. Didampingi Sekda Jateng, Sri Puryono dan tamu undangan lain, Ganjar menyaksikan drama musikal tersebut dengan antusias.

Pentas dimulai dengan tari Gambang Semarang oleh sekelompok pemudi. Suasana menjadi ger-geran, saat Fitra Satria, pemeran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam drama tersebut muncul.
Bagaimana tidak, dengan postur tinggi dan rambut palsu berwarna putih, Ganjar KW tersebut mampu memerankan sosok Ganjar dengan sangat apik. Mulai bernyanyi rock sampai ketegasan dalam memimpin hingga kesabarannya.

Seringkali ada kisah-kisah lucu dalam penampilan Ganjar KW tersebut. Hal itu membuat Gubernur Ganjar tertawa sampai terpingkal-pingkal. Kisah-kisah lucu Ganjar selama dipimpin Jateng ditampilkan. Misalnya, bagaimana orang nomor satu di Jawa Tengah itu menolak menggunakan mobil mewah seperti Camry, Pajero Sport dan sebagainya, namun memilih Kijang Innova sebagai kendaraan dinasnya.

Cerita lucu lain yang ditampilkan adalah, saat Ganjar dilarang parkir oleh tukang parkir di kantor Gubernur Jateng. Sebab, tukang parkir tersebut tidak mengetahui bahwa mobil Innova yang parkir tersebut adalah mobil dinas Ganjar.

“Tidak boleh parkir di sini pak, ini khusus untuk Pak Gubernur,” kata tukang parkir tersebut.

“Lha saya ini gubernur, saya Ganjar Pranowo,” jawab Ganjar KW dalam dialog itu.

Menanggapi itu, si tukang parkir tetap tidak percaya. Sebab selain mengunakan kendaraan biasa, tampang Ganjar jauh dari seorang pejabat.

“Pejabat itu biasanya gendut, mobilnya bagus, saya ndak percaya kalau Bapak Gubernur,” tukas si tukang parkir.

Dan saat ia diberitahu atasannya bahwa yang dihadapi adalah Ganjar Pranowo, si tukang parkir tersebut malu dan meminta maaf.

Kisah Ganjar saat marah-marah di Jembatan Timbang Subah juga ditampilkan, termasuk saat Ganjar membongkar cor-coran jalan di Wonogiri karena dinilai tidak memenuhi spesifikasi.

“Saya mendapat kejutan malam ini, ternyata ada drama musikal Sang Pengabdi Rakyat. Saya juga tidak tahu yang buat siapa, prosesnya seperti apa, tahu-tahu ada undangan menyaksikan ini,” beber Ganjar.

Dari keterangan sang Sutradara, Baba Basalma, mantan anggota DPR RI ini mendapat cerita bahwa drama musikal itu terinspirasi dari buku Gubernur Jelata karya Agus Becak.

“Katanya diangkat dari buku saya yang terbit dengan judul Gubernur Jelata. Buku itu memang mengungkap sisi lain saya selama periode pertama menjadi gubernur,” ucapnya.

Sutradara drama musikal tersebut, Baba Basalma menerangkan, drama musikal tersebut merupakan karya anak-anak muda yang tergabung dalam relawan Ganjar-Yasin. Drama musikal tersebut memang diangkat dari buku karya Agus Becak berjudul Gubernur Jelata.

“Kami memang menggali inspirasi dari buku Gubernur Jelata tersebut. Namun yang kami tampilkan adalah hal-hal lucu, unik dan yang tidak banyak masyarakat tahu tentang sosok Gubernur Ganjar,” kata Baba.

Sebanyak 50 anak muda dia libatkan dalam pentas tersebut. Meski tidak memiliki basic sebagai aktor maupun aktris, namun anak-anak muda itu kata Baba berlatih keras menunjukkan yang terbaik.

“Kami latihan selama tiga bulan. Memang cukup sulit, karena teman-teman ini basic-nya relawan, bukan seniman asli,” tutupnya.

Penulis : Bw, Humas Jateng

Editor: Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait