Ajar Madin Sering Dianggap Medan Perjuangan

  • 15 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Brebes – Selama 57 tahun menjadi guru ngaji, baru kali ini Machwani Sulaiman (77), menerima bisyaroh atau insentif dari Pemerintah Provinsi Jateng. Machwani Sulaiman merupakan bagian dari 4.238 orang guru ngaji di Kabupaten Brebes yang menerima insentif dalam bentuk tabungan, sejumlah Rp1,2 juta yang dibagi per tri wulan.

Syukron katsiron jazakumullah (sangat bersyukur, mudah-mudahan Allah membalasnya). Semoga seterusnya lebih banyak dan para pemimpin negeri ini diberi panjang umur,” ungkap Sulaiman saat menerima buku tabungan insentif guru ngaji di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Buchori Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Senin (15/4/2019).

Wajar rasanya jika Sulaiman begitu menggebu mengungkapkan kebahagiaannya itu. Bukan sekadar persoalan pemberian insentif, namun program pemerintah yang menggandeng guru ngaji itulah yang membuat hatinya berbunga-bunga.

“Senang, alhamdulillah bersyukur. Orang yang tidak bisa bersyukur (berterima kasih) pada manusia, dia tidak bisa bersyukur pada Allah. Semoga pemerintah kita terus merawat Islam,” kata warga Siwungkuk Wanasari Brebes itu.

Dia juga mengatakan, selama ini mengajar Madin dianggap medan perjuangan, karena minimnya insentif yang mereka terima. Meski begitu, tekadnya tidak menciut, bahkan semakin bangga ketika mengetahui banyak santrinya yang lebih cemerlang pemikirannya dibanding dirinya.

“Banyak santri yang alim, bahkan lebih alim dari saya. Insya Allah ini bisa meningkatkan kemampuan guru ngaji,” ujarnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, lahirnya program tersebut berkat pasangannya memimpin Jateng kali ini, yakni Taj Yasin Maimoen, merupakan seorang kiai. Menggandeng guru ngaji se-Jateng pum menjadi impiannya bersama Gus Yasin, sapaan wagub, untuk membangun sumberdaya manusia.

“Ketika itu (kampanye Pilgub 2018) Gus Yasin bilang, harus melakukan pembangunan manusia, maka dipilihlah guru ngaji yang digandeng. Ini adalah ungkapan terima kasih saya kepada para guru ngaji yang selama ini sangat ikhlas mengajar dan memberi contoh pada santri,” bebernya.

Di hadapan ribuan guru ngaji Kabupaten Brebes itu, Ganjar lantas mengenang sosok Imam Bukhari, yang kebetulan nama imam perawi hadis tersebut menjadi nama Ponpes yang dijadikan lokasi pembagian insentif itu. Ganjar mengisahkan telah ziarah ke Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan, yang konon ditemukan oleh Bung Karno.

Alhamdulillah saya sudah ke sana. Konon, makam itu ditemukan Bung Karno. Dari cerita itu semua orang memuji Indonesia karena membangun makam Imam Bukhori,” tandasnya.

Penulis : Ib, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait