Waspada, Cuaca Buruk Nelayan Segera Menepi

  • 26 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Mulai tingginya curah hujan saat ini menuntut nelayan meningkatkan kewaspadaan saat berlayar. Perubahan cuaca yang cukup ekstrem juga perlu diperhatikan untuk menjaga keselamatan nelayan maupun kapal.

Analis Kesyahbandaran Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Al Fajar Alam menjelaskan, keselamatan menjadi faktor utama saat berlayar. Apalagi saat ini curah hujan lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Nakhoda kapal juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan faktor cuaca.

“Cuaca di laut itu fluktuatif, perubahannya drastis. Jika mendapati cuaca buruk kami sarankan agar menepi ke pulau terdekat atau bersandar di pelabuhan agar keselamatan kapal dan ABK terjaga,” kata Fajar, saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.

Berdasarkan informasi Maritim BMKG, lanjut Fajar, cuaca saat ini di Laut Jawa masih terbilang cukup aman untuk berlayar. Dengan ketinggian gelombang 0 – 0.5 m, lebih rendah dibandingkan dengan perairan selatan Jawa yang tinggi gelombangnya di atas dua meter. “Maka, perlu diwaspadai bagi kapal-kapal perikanan diatas 30 GT yang akan berlayar ke perairan selatan Jawa,” imbaunya.

Dia juga menekankan, pemeriksaan kapal harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal. Pasalnya, kelaikan kapal merupakan salah satu kebutuhan kapal untuk dapat berlayar, yang ditunjukkan dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).

“Sebelum memberikan SPB kami melakukan kegiatan pengecekan teknis dan nautis kapal perikanan, di antaranya kelaikan kapal untuk berangkat dan sistem operasi kapal,” terang Fajar.

Pihaknya juga mengecek ketersediaan alat pemadam api ringan (APAR) dan life jacket. APAR harus disiapkan di beberapa tempat, di antaranya di ruang mesin, ruang nakhoda, bagian lambung kanan dan kiri kapal. Hal ini untuk memudahkan ABK yang berjaga di setiap titik untuk mengatasi kebakaran yang mungkin terjadi. Sementara, jumlah minimal life jacket harus sesuai dengan jumlah ABK di dalamnya.

“Beberapa kali kami menjumpai jumlah life jacket di kapal tidak sesuai dengan jumlah ABK yang akan turut, padahal ini sangat penting untuk keselamatan. Akhirnya pemberangkatan kami tunda sampai peralatan dilengkapi,” pungkasnya.

Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : Rk, Diskominfo Jateng

Berita Terkait