Tekan Kematian Bayi, Pemkab Berburu Balita

  • 18 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KAJEN – Untuk menekan angka kematian bayi akibat gizi buruk dan kekurangan gizi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan berburu anak-anak di usia di bawah lima tahun (balita), untuk dilakukan penanganan khusus.
Kegiatan berburu balita di Kota Santri tersebut seperti diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) dr. Ida Sulistiyani, pada kesempatan acara Penyuluhan Gizi untuk Tumbuh Kembang Anak, bertajuk Anakku Sehat Anakku Kuat, bersama Amway di pendapa rumah dinas Bupati Pekalongan, Kamis pagi (17/1/2019).
Menurutnya, kegiatan bersama CSR Amway, perusahaan Amerika di Jakarta itu dilakukan sebagai bentuk kelanjutan kerjasama penanganan mal gizi di Kabupaten Pekalongan, karena jumlah angka kematian bayi tinggi.”Sejak dilaksanakan kerjasama tersebut, terjadi pengurangan signifikan terhadap angka gizi buruk, di tahun 2017 dengan jumlah 53 penderita, di tahun 2018 menjadi 48. Kemudian, untuk kurang gizi dari jumlah 500 di tahun lalu, sudah habis hanya menyisakan 2 persen saja,” katanya.
Meski telah terjadi penurunan drastis, namun pihaknya bersama komponen terkait dan pendampingan dari Amway melakukan aksi berburu balita, dan sekarang ini menemukan kasus baru sebanyak 475 anak terindikasi kekurangan gizi.”Masalah mal gizi terjadi karena adanya kurang pengetahuan orang tua, kemudian pola asuh managemen anak, karena ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK), tidak memahami gizi selama kehamilan. Kalau dalam kandungan sudah kurang energi kronik, kalau tidak diintervensi dengan gerakan bersama, akan lahir anak dengan potensi gizi dan stunting,” tandas dr Ida.
Karena itu pihaknya melibatkan semua pihak lintas sektor terkait, Kementerian Agama (Kemenag), PKK, calon pengantin, pihak swasta dan lainnya, mempersiapkan ibu hamil yang sehat, dengan cara senantiasa berburu di seluruh wilayah.
Ketua PKK Kabupaten Pekalongan, Munafah Asip Kholbihi, pada kesempatan tersebut juga menyebutkan bahwa melihat kondisi banyaknya angka kematian bayi, pihaknya tergerak untuk ikut bersama melakukan pengentasan mal gizi.”Semua pihak dilibatkan termasuk gerakan CSR Amway yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, karena masalah ini harus ditangani bersama, tidak cukup hanya pemerintah saja,” terang Munafah.
Bupati Pekalongan, KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si menambahkan, bahwa pihaknya menerima penyuluhan gizi dari CSR perusahaan Amerika di Jakarta yakni Amway, untuk pengentasan mal gizi yang ada di Kota Santri. “Walaupun sudah ada penurunan signifikan, tapi terus bekerja keras,  agar seluruh balita sehat, tidak mengalami stunting, gizi buruk dan kekurangan gizi,” tambah bupati.
Karena stunting setidaknya dikarenakan beberapa faktor seperti pendapatan, lingkungan, dan pola asuh anak. “Dari pola asuh ini lah, kami akan intervensi agar ibu-ibu yang memiliki balita mempunyai pengetahuan memadai, supaya mereka membesarkan anak secara benar, tumbuh kembang anak sehat, cerdas, soleh dan solehah,” jelas Asip.

Berita Terkait