Targetkan 2.552 Akseptor, Layanan KB Dilakukan Serentak

  • 01 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURWOREJO – Pemerintah Kabupaten Purworejo yakin mampu mengajak 2.552 warganya menjadi akseptor Keluarga Berencana (KB) tahun 2020. Salah satu upaya yang ditempuh adalah melakukan layanan KB secara serentak di seluruh kecamatan se-Purworejo dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Senin (29/6/2020).

“Pelayanan KB yang kita sediakan, meliputi pelayanan askseptor berupa pil, kondom, suntik, IUD, dan implan. Hari ini pelayanan KB dilaksanakan serentak di 16 kecamatan,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinsosduk KBP3A Kabupaten Purworejo, Pram Prasetyo Achmad, saat mendampingi Wakil Bupati Purworejo, pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27 tingkat Kabupaten Purworejo yang dipusatkan di Kecamatan Kemiri.

Pram menjelaskan, peringatan Harganas kali ini sengaja dilakukan dengan menghelat pelayanan KB secara serentak untuk menyukseskan Gerakan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor. Gerakan tersebut diinisiasi oleh BKKBN Pusat guna mencegah terjadinya peningkatan kehamilan.

Senada, Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, menjelaskan, melalui gerakan tersebut, pemerintah mengajak masyarakat untuk menunda kehamilan, khususnya pada masa pandemi Covid-19. Selain untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi dari kemungkinan terpapar Covid-19, juga untuk mencegah terjadinya ledakan kelahiran (baby boom).

“Namun masyarakat perlu dijelaskan dengan pesan yang sederhana, agar dengan penuh kesadaran bersedia menunda kehamilan hingga situasi cukup memungkinkan. Untuk Kabupaten Purworejo ditargetkan 2.552 Akseptor,” ujar wabup.

Dikatakan Yuli, peringatan Harganas merupakan momentum yang sangat penting dan strategis dalam rangka mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas. Keluarga merupakan unit terkecil di masyarakat yang merupakan wahana utama dalam menanamkan nilai-nilai dalam diri seorang manusia. Keluarga merupakan fondasi terbentuknya generasi emas sebuah bangsa dan menjadi entitas penting bagi terwujudnya sumberdaya manusia unggul yang dapat mendorong percepatan pembangunan.

Wabup Yuli pun merujuk Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 87/2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, KB dan Sistem Informasi Keluarga. Menurutnya ketahanan keluarga merupakan bekal penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin seluruh anggota keluarga. Yuli berharap, keprihatinan masyarakat yang muncul sebagai dampak pandemi Covid-19 dapat dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan keluarga.

“Kondisi prihatin yang terjadi saat ini hendaknya dapat menjadi momentum menguatkan kembali relasi antaranggota keluarga,” tutur Yuli.

Penulis: Ro/Kontributor Purworejo
Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Berita Terkait