Sinergi Antar Pemkab dan MUI Perlu Terus Ditingkatkan

  • 06 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS – Sinergi antara Pemerintah Kabupaten Kudus dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kudus perlu terus ditingkatkan. Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19, di mana untuk menguatkan kondisi masyarakat sangat diperlukan motivasi dari pemerintah dan tokoh agama.

“Masyarakat Kudus saat ini bisa dikatakan sudah dalam tahap kejenuhan akibat pandemi Covid-19 yang melanda dan belum diketahui kapan berakhirnya. Di sinilah peran kita, antara Pemkab Kudus dan MUI diharapkan dapat bersinergi untuk memberikan motivasi, untuk menguatkan kondisi masyarakat baik secara fisik maupun mental,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo pada rapat koordinasi MUI Kabupaten Kudus di Aula Museum Jenang Mubarok Food, Rabu (5/8/2020).

Hartopo mengapresiasi jalinan kerja sama yang telah terjalin selama ini, khususnya dalam menjaga kondusivitas masyarakat, seperti memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam segi keagamaan dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.

Menurutnya, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin dalam penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19 dengan berbagai upaya.

“Dalam penanganan dan pencegahan wabah Covid-19 ini, Pemkab Kudus telah berupaya semaksimal mungkin dengan cara menggelontorkan anggaran sebagai jaring pengaman sosial (JPS), memberikan edukasi, dan sosialisasi kepada masyarakat,” jelasnya.

Agenda atau program kerja MUI yang dibahas, di antaranya tentang tata cara pemulasaran jenazah korban Covid-19 dan pembentukan pengurus rumah mualaf Kabupaten Kudus.

Wakil Ketua Umum MUI Jawa Tengah A Rofiq mengatakan, dalam penanganan Covid-19, utamanya dalam pemulasaraan jenazah memang ada kriteria tersendiri dibandingkan dengan jenazah pada umumnya.

“Perlakuan pemulasaraan jenazah Covid-19, selain harus sesuai syariat agama, juga harus memperhatikan ketetapan protokol kesehatan yang ditetapkan juga. Oleh karena itu, kedua aspek tersebut harus dapat terpenuhi supaya tidak menjadikan kekecewaan dan kecurigaan dimasyarakat. Di sinilah dibutuhkan sinergi antara tokoh agama dan pemerintah dalam upaya penangananya,” terangnya.

Penulis : Kontributor Kab Kudus
Editor : Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait