Rapid Test di Pasar Bandarjo, Tiga Orang Reaktif

  • 28 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

UNGARAN – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang melalui Dinas Kesehatan kabupaten setempat, melakukan rapid test kepada pedagang dan pengunjung Pasar Bandarjo secara acak, Rabu (28/5/2020). Hasilnya sebanyak tiga orang menunjukkan hasil reaktif.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dr Hasty Wulandari menjelaskan, pihaknya mengambil 41 sampel darah dari para pedagang dan pengunjung pasar secara acak, dan hasilnya tiga orang diketahui reaktif. Ketiganya berasal dari Kecamatan Bergas, Ungaran Barat, dan pengunjung dari Boyolali.

“Kita akan kabarkan ke pihak Boyolali hasil ini. Sedangkan lainnya akan ditindaklanjuti ke puskesmas masing-masing untuk tes swab,” katanya.

Kegiatan rapid test terpadu seperti ini, lanjut Hasty, akan dilakukan secara intensif. Saat ini, telah dikirimkan 31 sampel hasil tes swab ke Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga untuk dilakukan tes PCR. Sampel tes swab tersebut berasal dari hasil rapid test reaktif yang ditemukan di Ungaran Barat, Jambu, Kaliwungu, Suruh, Getasan, Gedangan Tuntang dan klaster Pasar Kobong Semarang. Selain itu, ada dua hasil reaktif pelaku perjalanan dari Jawa Barat dan Jakarta, yang saat ini diisolasi di rumah singgah di Ambarawa.

Dikatakan, saat ini terdapat 25 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Semarang. Sebanyak lima orang penderita telah meninggal dunia, tiga orang masih dirawat, empat orang positif Covid-19 namun kondisinya sehat dan berada di rumah singgah, serta 13 orang dinyatakan sembuh.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dr Ani Raharjo menjelaskan, pihaknya menerima 950 buah alat rapid test Covid-19 dari Pemprov Jawa Tengah. Alat tersebut telah digunakan untuk melakukan rapid test di beberapa tempat yang tersebar di seluruh Kabupaten Semarang.

“Rapid test difokuskan untuk tracing klaster positif yang berpotensi penularan tinggi. Jadi memang tidak hanya di pasar,” jelasnya.

Saat ini Dinkes juga sedang mempersiapkan pengadaan alat rapid test sendiri. Penambahan alat rapid test itu diharapkan akan dapat menambah jangkauan pemantauan penyebaran virus Corona di Kabupaten Semarang.

Penulis : */junaedi
Editor : Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait