Penyemprotan Massal dengan Disinfektan

  • 30 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga menerjunkan empat tim untuk melakukan penyemprotan sejumlah ruas jalan di wilayah Purbalingga, Jumat (27/3). Keempat tim yang bertugas, terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Damkar/Satpol PP, PMI, Satgas Karangtaruna dan Komunitas Juang.

Kegiatan penyemprotan disinfektan dengan menggunakan mobil pemadam kebarakan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi. Tujuannya, mencegah penyebaran virus Corona di Purbalingga.

Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Umar Faozi menyebut Tim 1 melakukan penyemprotan mulai dari Jl. Ahmad Yani, tepatnya di depan terminal Purbalingga – Jalan Komisaris Notosumarsono – Jalan Letkol Isdiman dan kompleks Terminal dan Pasar Bukateja.

“Sementara Tim 2 meliputi Tugu Knalpot – Jl DI Panjaitan – Pasar Mandiri ke kiri,menuju Wirasana, depan RSUD Goeteng Taroenadibrata – Jalan AW Soemarmo – Jalan MT Haryono – Jalan Gunung Kelir Kandanggampang,” katanya.

Tim 3 melaksanakan penyemprotan di beberapa mushola dan masjid yang berada di Kelurahan Kandangggampang, antara lain musolla Al Hanbah, mushola Baitul Fitrah, mushola Al Falah. Ketiganya berada di RW 2. Sementara di wilayah RW 3, ada masjid At Taqwa, dan Masjid Nurul Huda. Tim ini juga melakukan penyemprotan di masjid Baiturahman, masjid Al Ikhwan, serta musolla As Sholikhin di RW 4.

“Sedangkan Tim 4, kami melakukan penyemprotan SMK Jateng, LIK Logam dan BLK (Balai Latihan Kerja),” ungkapnya.

Penyemprotan di Cilacap

Hal serupa juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap bersama jajaran Forkopimda, dengan melakukan penyemprotan massal di wilayah eks-Kota Administratif Cilacap, pada Jumat (27/3) pagi. Kegiatan ini sebagai salah satu wujud keseriusan Pemkab terhadap penanggulangan wabah Covid-19 di wilayahnya.

Penyemprotan serempak tersebut dilakukan dengan mengerahkan tujuh unit kendaraan pemadam kebakaran, enam unit ambulans, 10 unit kendaraan operasional, dan 10 unit sepeda bermotor. Wilayah yang disemprot disinfektan meliputi Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Katamso – Jl. Suprapto – Jl. S. Parman – Jl. Jenderal Sudirman – Jl. Dr. Wahidin – Jl. Sutoyo – Jl. A. Yani, dan kembali ke Alun Alun Cilacap.

Acara diawali apel pagi bersama, diikuti petugas gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, serta perwakilan perusahaan daerah dan BUMN. Pada kesempatan ini diserahkan pula secara simbolis bantuan berupa tiga unit ambulans untuk Puskesmas Kesugihan II, Majenang I, dan Dayaeuhluhur II.

Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan terimakasih atas partisipasi dan keterlibatan seluruh pihak, dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19. Bupati mengimbau agar seluruh stakeholder meningkatkan kekompakan untuk mengedukasi masyarakat. Termasuk di antaranya adalah pelarangan mudik sementara bagi warga Cilacap yang tengah merantau.

“Sosialisasi masyarakat itu penting. Buat apa penyemprotan, disinfeksi, kalau masyarakat tidak mau menjaga kebersihan, menerapkan social distancing, ada yang masih berkerumun. Ini penting,” tegasnya.

Menurut bupati, seluruh jajaran Forkopimda dan stakeholdernya diminta berperan aktif untuk mengedukasi masyarakat mengenai Covid-19, termasuk di antaranya adalah kebijakan pelarangan mudik sementara bagi warga yang kini tengah berada di luar kota. Edukasi tersebut diperlukan untuk mengurangi potensi persebaran Covid-19 yang mungkin dibawa oleh para pemudik, terlebih sampai saat ini ada ribuan warga Cilacap yang telah kembali dari luar kota.

“Ini merupakan potensi ancaman, yang memerlukan keterlibatan seluruh pihak untuk menanggulanginya,” jelas Bupati Tatto.

Komandan Kodim 0703/Cilacap, Wahyo Yuniartoto, bahkan meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap dan elemen lainnya membuka kran komunikasi seluas-luasnya dengan publik. Ia juga meminta Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Cilacap memetakan dan menentukan titik kedatangan para pendatang.

Dinas Perhubungan juga diminta membuka jaringan di tiap Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk memantau kedatangan pemudik. Selain itu, para pemangku wilayah di tingkat RT dan RW juga diminta aktif untuk mendata tiap pendatang. Bahkan para pendatang harus menjalani pemeriksaan ketat untuk meminimalisasi potensi ancaman tersebut. Masyarakat pun diimbau tetap saling menjaga jarak fisik dan tetap berada di rumah masing-masing kecuali ada keperluan yang mendesak.

“Langkah konkret kita adalah menekankan agar masyarakat tidak kemana-mana. Social distancing dipedomani dengan baik dan benar. Tidak ada pilihan lain,” tegas Dandim.

Penulis: Gn/Humas Purbalingga dan Dn/Diskominfo Cilacap
Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Berita Terkait