Pekalongan Tanggap Darurat Banjir

  • 09 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan menetapkan status tanggap darurat bencana banjir, hingga dua pekan ke depan. Penetapan status tanggap darurat tersebut dilakukan menyusul banjir yang melanda 22 kelurahan dari 27 kelurahan di wilayah Kota Batik tersebut.

“Menyusul hal tersebut, kami tetapkan bahwa Kota Pekalongan dalam status tanggap darurat bencana banjir terhitung mulai kemarin, 7 Februari 2021 hingga 20 Februari 2021. (Penetapan tersebut) sudah kami terbitkan melalui SK agar lebih leluasa dalam penanganannya terutama dalam masalah persiapan pendanaan dan koordinasi dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi,” tegas Wali Kota Pekalongan Saelany, di lokasi pengungsian, Masjid Al-Karomah, Kecamatan Pekalongan Barat, Senin(8/2/2021).

Saelany menyebutkan, bencana banjir yang melanda Kota Pekalongan mengakibatkan 2.882 orang harus mengungsi di 43 titik pengungsian. Sebanyak 14 ribu jiwa lainnya juga terdampak banjir namun tetap memilih bertahan di rumah masing-masing.

“(Sebanyak) 60 (unit) dapur umum juga telah berdiri baik dapur umum yang didirikan oleh Dinsos-P2KB, koordinasi dengan TNI, Polri, Brimob bersama Komunitas Pekalongan Tanggap, maupun dapur umum yang didirikan secara mandiri oleh masyarakat setempat,” tuturnya.

Saelany menjelaskan, dengan penetapan status tanggap darurat banjir tersebut, penanganan banjir dilakukan dengan mengambil dana cadangan yang telah disiapkan, yakni sebesar Rp1,5 milliar. Prioritas utamanya pada proses evakuasi, penanganan kesehatan pengungsi, serta pemenuhan konsumsi bagi para pengungsi dan warga terdampak banjir. Prioritas selanjutnya adalah perbaikan infrastruktur yang rusak akibat terjangan air.

“Banjir yang melanda Kota Pekalongan ini memang merupakan kejadian banjir yang cukup terbesar, sehingga kami tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada, karena bencana bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja, yang terjadi ke depan tidak ada yang tahu. Kami minta selalu waspada untuk menjaga diri dan keluarga dimanapun berada,” tandasnya.

 

Cuaca Ekstrem

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan mengimbau warga untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang turut menyebabkan banjir setinggi 60-100 sentimeter di wilayah Kota Pekalongan. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Dimas Arga Yudha, saat dihubungi di kantornya.

Menurutnya, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosifisika (BMKG), cuaca ekstrem masih akan terjadi sampai tiga hari ke depan, sehingga, Kota Pekalongan saat ini berstatus siaga.

“Kami mengimbau untuk seluruh masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana. Semoga musibah banjir ini bisa segera surut sehingga warga terdampak bisa kembali ke rumahnya masing-masing dan bisa beraktivitas seperti biasa,” ujar Dimas.

Ia menjelaskan, beberapa wilayah terdampak cukup parah, yakni Kelurahan Tirto, Pasirkratonkramat, dan Degayu. Pihaknya terus memantau dan mengevakuasi warga di wilayah Kelurahan Klego, bantaran Sungai Banger, dan Krapyak sepanjang bantaran Sungai Lodji.

“Untuk rumah yang terendam, kami tengah melakukan assessment (penilaian). Yang pasti untuk wilayah terdampak tersebar di seluruh kecamatan,” kata Dimas.

 

Penulis: Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait