Objek Vital Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

  • 03 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo mengunjungi Posko Terpadu Covid-19 di Simpang Tujuh Kudus dan Terminal Induk Jati, Kamis (2/4/2020). Kedatangannya untuk memastikan pelayanan informasi maupun cek kesehatan di Posko Terpadu berlangsung lancar. Terlebih, masih banyak warga Kudus yang akan pulang kampung.

Selain mengecek kesiapan posko, Hartopo juga menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas jaga posko. Meski terbilang minim, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengusahakan agar kebutuhan APD bagi petugas jaga segera tercukupi. Mengingat, petugas jaga akan menghadapi ribuan orang yang datang di Kudus.

“Kami upayakan agar APD ini bisa dipakai oleh petugas jaga. Mereka juga wajib melaksanakan protokol kesehatan bagi pendatang maupun warga Kudus yang pulang kampung. Ini cukup riskan,” katanya.

Dari Simpang Tujuh bupati melanjutkan kunjungan di Terminal Induk Jati. Meski nampak lengang, sejumlah protokol kesehatan tetap diberlakukan. Pasalnya, seluruh bus dari luar kota akan singgah di Terminal Jati.

Selain protokol kesehatan, Hartopo mengingatkan pentingnya data penumpang atau pendatang. Hal tersebut digunakan sebagai data penelusuran jika suatu saat dibutuhkan. Mengingat, para pendatang dapat dikategorikan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).

“Keakuratan data ini sangat penting. Kalau bisa RT/RW juga diberikan data ini sehingga mereka bisa mengecek dan memantau secara langsung warganya. Para pendatang ini bisa dikategorikan ODP dan perlu pemantauan selama 14 hari. Selain data, protokol kesehatan di seluruh objek vital harus diterapkan,” imbuhnya.

Usai kunjungan di Terminal Jati Kudus, Hartopo menuju Pasar Swalayan ADA Kudus. Pihaknya mendapati masih cukup banyak warga Kudus yang berbelanja. Ia pun mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan dan social distancing terus dilakukan. Tak hanya itu, warga yang berbelanja juga diminta untuk memakai masker.

“Yang jelas kita minta warga yang ke ADA ini disiapkan protokol kesehatan, yang paling utama adalah hand sanitizer. Kemudian, jangan sampai bergerombol dan jangan lama-lama jika berbelanja. Mari kita terapkan social distancing,” jelasnya.

Hartopo juga memantau harga sembako yang ada di Pasar Swalayan ADA. Sampai saat ini, belum ada lonjakan inflasi yang cukup berarti. Meski terdapat beberapa komoditas yang dibatasi pembeliannya, seperti gula pasir.

“Untuk inflasi dan kelangkaan di Kudus belum signifikan. Artinya, seluruh kebutuhan sembako di Kudus terpenuhi dan masyarakat masih punya daya beli,” pungkasnya.

Penulis : Kontributor Kab Kudus
Editor : Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait