Nabung Sampah Buat Bayar Sekolah

  • 10 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

KLATEN – Slogan buanglah sampah pada tempatnya, tak berlaku lagi bagi warga Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sebab, di tangan warga yang dibantu relawan, sampah justru bisa untuk meraup rupiah.

Lihat saja beragam kerajinan yang terpampang di Bank Sampah Gema Pesam di desa tersebut. Barang kreasi dari sampah yang disulap indah itu bernilai jual tinggi, bahkan hasilnya digunakan untuk membayar biaya sekolah.

Bank Sampah Gema Pesam (Gerakan Masyarakat Peduli Sampah) yang didirikan 2014, digawangi tiga wanita tangguh Sugiarti, Christina, dan Novi. Bank Sampah itu pun banyak menjadi rujukan masyarakat sekitar untuk belajar mengelola sampah.

“Di sini sampah tidak saja dikumpulkan terus dijual, tapi juga dikreasi menjadi barang bermanfaat seperti bunga plastik, tempat tisu, dompet, tas dan sebagainya. Sedangkan untuk sampah organik diolah menjadi pupuk buat menyuburkan tanah pemanfaatan lingkungan rumah tangga,” jelas Sugiarti saat dikunjungi Tim Penilai Pelaksana Terbaik Posyandu Tingkat Jawa Tengah, Senin (9/9/19).

Ditambahkan, selain kegiatan pengumpulan sampah, Gema Pesam juga aktif dalam kegiatan sosialisasi. Untuk memasyarakatkan peduli sampah, para ibu posyandu Siwi Asih 3 dan anak-anak sekolah dibuatkan buku tabungan sampah.

“Saat ini kami mempunyai nasabah penabung sampah sebanyak 198 orang. Macam- macam peruntukannya. Ada yang buat beli cincin emas, beli sepatu sekolah, atau membayar biaya LKS (Lembar Kerja Siswa). Saking semangat ada ibu-ibu yang memarahi anaknya,karena pulang sekolah mengumpulkan sampah di kebun-kebun untuk ditabung. Takut dikira pemulung mungkin,” kata Sugiarti sambil tertawa.

 

Penulis : Joko Priyono, Diskominfo Klaten

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait